Liputan6.com, Jakarta - Siap melakukan distribusi motor listrik Gesits pertengahan tahun ini, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga siap melebarkan sayapnya di industri kendaraan ramah lingkungan dengan melakukan investasi smelter nikel pada 2022.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito menyebut, komponen terbesar pada motor listrik terdapat pada baterai yang disematkan, karena itu pihaknya memiliki keinginan investasi di sektor tersebut.
"Karena komponen besar dari motor listrik itu baterai, baterai sekarang masih impor sehingga nantinya WIKA ingin berkontribusi dari sisi assembling," katanya secara virtual, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga
Advertisement
Agung menyebut pihaknya tak hanya ingin merakit atau produksi kendaraannya saja, tapi juga berinvestasi di sisi RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnance) dan HPAL (High Pressure Acid Leaching). Untuk tahun depan, WIKA juga akan divestasi Bali Tol dan CMIJ dan IPO WIKON.
"Kemudian tahun depan kita juga punya rencana divestasi, seperti diketahui kita tidak punya banyak badan usaha jalan tol, mayoritas kecil -kecil," tuturnya.
Selain rencana tersebut, pada 2023, PT Wijaya Karya Tbk juga akan mengembangkan TOD Karawang, pengembangan TOD Halim, IPO Wika Realty dan divestasi Tol Serang Panimbang. Perusahaan juga akan meningkatkan produksi WIKA Bitumen menjadi 700 ribu ton per tahun dan IPO WRK.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Strategi Wijaya Karya
Sebelumnya beragam strategi telah disiapkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sepanjang 2021. Salah satu yang menyita perhatian ialah pembentukan holding hotel BUMN.
"Tahun ini WIKA Realty akan menjadi hotel BUMN. Saat ini sudah ada 22 hotel. Diharpkan bulan Mei bisa launching holding hotel WIKA Realty," kata Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito secara virtual, Rabu, 14 April 2021.
Tak hanya itu, perusahaan pelat merah ini juga akan melakukan distribusi secara besar besaran motor listrik Gesits kepada masyarakat Tanah Air.
"Kemudian kita juga akan secara besar besaran mendistribusikan motor Gesits. Pertengahan tahun ini akan kita pasarkan besar besaran motor listrik ini," ujarnya.
Selanjutnya, Wika juga akan membangun Big Plant Asphalt Bitumen dan divestasi prima terminal petikemas. "Kita ketahui aspal Indonesia masih impor, dengan kebutuhan 1,4 juta ton per tahun sekitar 80 persen -90 persen masih impor. melihat hal ini kami berencana membangun dengan kapasitas 300.000 ton untuk memangkas impor," tutur Agung.
WIKA juga mengaku akan investasi SPAM Jatiluhur dan peningkatan kapasitas WIKON 100.000 ton per tahun. "Tentunya kita juga akan meningkatkan anak perusahaan WIKON, yakni baja dari sebelumnya 75 ribu ton menjadi 100 ribu ton per tahun," ujar dia.
Strategi terakhir yang akan di jalankan WIKA sepanjang 2021 yakni penerbitan obligasi PUB tahap 2 sebesar Rp3 triliun.
Advertisement