Steven Rumangkang: Lambang dan Bendera Partai Demokrat Dibuat Pak SBY

SBY langsung memberikan arahan-arahan teknis secara langsung, secara detail, dan juga menerima saran dan masukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2021, 22:23 WIB
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tiba menghadiri Kongres ke V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). SBY akan digantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang telah mendapatkan dukungan 93 persen dari pemegang hak suara Demokrat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Setelah hasil KLB ilegalnya ditolak Pemerintah, kubu KLB Sumut dinilai masih mencari-cari cara untuk terus mengganggu Partai Demokrat yang sah. Salah satunya dengan mempersoalkan hak cipta merek dan lambang Partai Demokrat.

Melihat hiruk-pikuk ini, Steven Rumangkang, pendiri Partai Demokrat nomor 99, mengungkapkan sejarah pembuatan lambang dan bendera PD, karena ia terlibat langsung dalam desainnya.

"Ide dan gagasannya memang benar dari Pak SBY waktu itu. Dalam proses pengerjaannya, saya memberi masukan ide, dibantu Ifan Pioh (pendiri no.30), dan kemudian disetujui mendiang Pak Vence Rumangkang," ujar mantan suami artis Angel Karamoy ini menjelaskan.

"Saya membuat serta menyempurnakan semua arahan dari Bapak SBY dalam bentuk teknis visual, sehingga terbentuk 'bintang segi tiga merah putih' dengan latar belakang warna dasar biru dan biru muda serta tulisan Partai Demokrat di bawahnya, seperti yang digunakan saat ini," imbuh Steven.

Dia mengatakan, ada beberapa ide dan masukan dari dirinya, seperti bintang tiga dengan warna merah putih di dalamnya.

"Saya sendiri yang waktu itu turun tangan dalam kerja desain grafis, dan sering berdiskusi langsung dengan Bapak Vence Rumangkang, untuk menterjemahkan ide dari Pak SBY. Beliau meminta agar logo partai dibuat seperti 'bintang tiga’, pucuk atasnya menyimbolkan Nasionalis-Religius, kaki pertama mewakili Humanisme dan kaki kedua mewakili Pluralisme," jelas Steven.

Agar tercipta logo Partai Demokrat yang genuine dan tidak menyerupai logo tertentu yang sudah ada, lanjut dia, pihaknya menggunakan Adobe Illustrator & Photoshop.

"Saya sengaja memakai font Times New Roman yang tersedia pada semua komputer, untuk memudahkan bagi pengurus daerah nantinya untuk mencetak logo tersebut," papar Steven.

Saat pertama kali didaftarkan ke Menkumham, logo bintang segi tiga milik Partai Demokrat itu masih dibingkai segi lima dasar hitam yang juga merepresentasikan Pancasila.

"Menjelang Deklarasi 2002, Pak SBY merasa lambang dan pilihan warnanya masih belum optimal. Agar logo Bintang Segitiga terlihat lebih dinamis, bingkai segi lima dihapus. Tulisan Partai Demokrat, diletakkan di bawah logo Bintang Segitiga tanpa blok warna putih, dengan pilihan font Times New Roman dengan format huruf besar semua," beber Steven.

Warnapun mengalami perubahan. SBY juga memerintahkan untuk memasukkan unsur warna biru Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena SBY pernah bertugas sebagai Chief Military Observer di United Nation’s Peacekeeper Forces di Bosnia Herzegovina (1995-1996).

"Pak SBY juga minta mengubah warna biru tua menjadi biru yang lebih terang. Saya ingat betul, Pak SBY dengan detil mencontohkan warna biru yang Beliau maksud adalah warna biru dalam bendera dikibarkan di sebuah hotel di Jakarta Pusat, yang sering beliau lihat saat berkantor sebagai Menko Polhukam," jelas Steven.

Steven kemudian mendatangi manajemen hotel tersebut untuk menanyakan bendera warna biru terang itu.

"Setelah saya mendapatkan contoh kain dengan warna yang sesuai arahan Pak SBY tersebut, saya memerintahkan staf saya untuk mencari bahan dengan warna tersebut di Pasar Tanah Abang, agar bisa segera diproduksi cepat," kata Steven.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Digagas Langsung SBY

Namun, tantangan belum selesai karena semula pihaknya berpandangan bahwa pilihan warna yang kaya dan beragam itu berpotensi menghambat proses cetak di daerah, yang umumnya saat itu masih menggunakan teknis sablon manual. Namun, SBY mengatakan tidak apa-apa, bendera negara-negara di Afrika saja sangat warna-warni.

"Mendengar arahan Pak SBY itu, kami sadar kekhawatiran kendala teknis percetakan sablon bukanlah hambatan untuk mengembangkan partai ini menjadi partai besar," ujar Steven.

"Ide dan gagasan dari proses pembuatan logo, merek dan lambang Partai Demokrat, itu memang digagas oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Beliau langsung memberikan arahan-arahan teknis secara langsung, secara detail, dan juga menerima saran dan masukan dari kami. Semua revisi dan perbaikan teknis lainnya, semua melalui persetujuan Pak SBY," tutup Steven.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya