Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji akan menarik pasukan dari Afganistan pada 11 September 2021. Tanggal itu merupakan peringatan ke-20 dari serangan teror 9/11.
Joe Biden berkata akan tetap mendukung pada pemerintah Afganistan secara diplomatik, serta melanjutkan aktivitas kemanusiaan. Ia berkata tidak ingin melanjutkan siklus kehadiran militer di negara tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Ini waktunya mengakhiri peperangan terpanjang Amerika," ujar Joe Biden di Gedung Putih, seperti dilansir BBC, Kamis (15/4/2021).
"Kita pergi ke Afganistan karena serangan keji yang terjadi 20 tahun lalu," ujar Joe Biden. "Itu tidak menjelaskan kenapa kita harus tetap di sana di 2021."
Joe Biden pun menyayangkan bahwa ada generasi tentara AS yang terjun di Afganistan, padahal mereka belum lahir saat peristiwa 911 terjadi.
Sebelumnya, Mantan Presiden Donald Trump ingin agar pasukan AS angkat kaki dari Afganistan pada Mei 2021 jika pasukan Taliban bisa bersikap damai. Diskusi dengan Afganistan dan Taliban juga sudah dilakukan.
Saat ini, ada 2.500 tentara AS yang menjadi bagian misi NATO di Afganistan. Namun, menurut laporan media AS jumlah tentara di AS sedang naik hingga nyaris 3.500.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Pemerintah Afganistan Menerima
Melalui Twitter, Presiden Afganistan Ashraf Ghani berkata sudah berbincang melalui telepon bersama Presiden Biden. Ia menerima keputusan Biden tersebut dan akan memastikan ada transisi yang mulus.
Selain itu, ia menegaskan bahwa pasukan pertahanan Afganistan mampu untuk melindungi warganya sendiri.
Pasukan AS berada di Afganistan sebagai bagian dari War on Terror yang dicetus Presiden George H.W. Bush. Target utamanya adalah Osama bin Laden yang merupakan sosok di belakang peristiwa 9/11. War on Terror selama ini mendapat kritikan baik dari dalam negeri AS maupun dunia internasional.
Biden berkata tidak ingin perang di Afganistan menjadi konflik lintas-generasi.
"Kita punya anggota prajurit yang belum lahir ketika negara kita diserang pada 9/11. Perang di Afganistan tidak dimaksudkan menjadi tugas multigenerasi," ujarnya.
Advertisement