Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Rabu, 14 April 2021. Indeks saham S&P 500 tergelincir dari level rekor tertinggi seiring perdagangan yang bergejolak dan aksi jual di saham teknologi. Di sisi lain, investor mencerna rilis kinerja keuangan kuartal I 2021 terutama bank yang sebagian besar melebihi harapan.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham S&P 500 melemah 0,4 persen menjadi 4.124,66 setelah mencapai rekor tertinggi pada awal sesi perdagangan.
Indeks saham Dow Jones naik 53,62 poin atau 0,2 persen menjadi 33.730,89. Indeks saham acuan itu sempat naik 200 poin hingga sentuh level tertinggi sepanjang masa. Indeks saham Nasdaq turun 1 persen menjadi 13.857,84.
Baca Juga
Advertisement
Saham Coinbase dibuka USD 381 pada pencatatan perdana di bursa saham Nasdaq dan melonjak ke posisi USD 429. Akan tetapi, saham Coinbase bergejolak dan ditutup ke posisi USD 328,28.
Ketika saham Coinbase berbalik lebih rendah, bitcoin turun 1,5 persen menjadi USD 61.930 dari rekor tertinggi di kisaran USD 63.800.
Investor mata uang kripto memuji debut coinbase di pasar saham sebagai tonggak utama bagi industri setelah bertahun-tahun skeptimis dari wall street dan regulator.
Saham Tesla turun hampir 4 persen. Tesla termasuk perusahaan yang memegang bitcoin dan portofolio spekulatif teknologi lainnya. Saham Netflix dan Facebook masing-masing susut lebih dari 2 persen. Saham Amazon, Microsoft, dan Apple masing-masing tergelincir 1 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Bank Kuartal I 2021 Topang Bursa Saham AS
Sementara itu, rilis kinerja keuangan bank yang positif membantu mendukung sentimen pada perdagangan Rabu, 14 April 2021.
Saham Goldman Sachs naik lebih dari dua persen setelah kinerja bank melampaui harapan analis. Kinerja ditunjukkan dengan rekor laba bersih pada kuartal I 2021 dan pendapatan pada kinerja yang kuat dari unit perdagangan saham dan investasi.
Kinerja JP Morgan Chase juga mengalahkan perkiraan analis yang didukung keuntungan USD 5,2 miliar dari pengeluaran uang sebelumnya telah disisihkan. Namun, saham JP Morgan Chase merosot 1,8 persen, dan memangkas keuntungan pada 2021 menjadi 19 persen.
Wells Fargo juga melaporkan pendapatan yang melebihi harapan pada kuartal I 2021. Saham Wells Fargo menguat 5,5 persen.
"Gelombang pertama dari hasil kinerja bank besar pada kuartal I 2021 terlihat cukup kuat seperti yang diperkirakan sebagian besar analis, bahkan lebih kuat sebenarnya,” ujar Chief Market Strategist TD Ameritrade, JJ Kinahan, seperti dilansir dari CNBC, Kamis (15/4/2021).
Saham bank telah meningkat tajam sepanjang 2021, dengan sektor saham keuangan S&P 500 naik hampir 20 persen, dan melampaui indeks saham S&P 500.
Advertisement
The Fed Bakal Kurangi Pembelian Obligasi Sebelum Naikkan Suku Bunga
Sentimen lainnya, Ketua the Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) akan mengurangi pembelian obligasi jauh sebelum menaikkan suku bunga.
"Kami akan mencapai waktu dengan mengurangi pembelian aset ketika kami telah membuat kemajuan substansial lebih lanjut menuju tujuan kami dari Desember lalu. Itu kemungkinan besar terjadi sebelum, jauh sebelum waktu kami akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga. Kami belum memberikan suara untuk urutan itu, tetapi itu pengertian dari panduannya," ujar Powell di acara Economic Club of Washinton.
Pada Selasa, 13 April 2021, Food and Drug Administration (FDA) menyerukan untuk menghentikan sementara vaksin COVID-19 J&J setelah enam orang di AS mengalami kelainan pembekuan darah langka.
Pengumuman tersebut memicu aksi jual dalam pembukaan perdagangan saham terutama di saham maskapai dan pelayaran.
CEO Pfizer Albert Bourla menuturkan, produsen obat tersebut dapat mengirimkan 10 persen lebih banyak dosis vaksin ke AS pada akhir Mei 2021 dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
Selain itu, Moderna mengatakan, vaksin COVID-19 lebih dari 90 persen efektif melindungi dari virus setelah suntikan kedua seseorang.