Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena kenaikan dalam imbal hasil Treasury AS membebani daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Ini melampaui dukungan terhadap harga emas akibat nilai tukar dolar AS yang lebih lemah.
Dikutip dari CNBC, Kamis (15/4/2021), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.736,02 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen pada USD 1.736,30.
Advertisement
Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger mengatakan, kenaikan imbal hasil obligasi tampaknya menambah tekanan yang sangat ringan ke pasar (emas).
Tetapi, lanjut Meger, turunnya harga emas terlihat lebih bersifat teknis dengan level USD 1.750 menjadi level resistensi teknis dan psikologis dalam jangka pendek.
Harga emas lantak (Bullion) melonjak sebanyak 0,9 persen pada hari Selasa setelah harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun di bulan Maret, memulai apa yang diharapkan menjadi periode singkat dari inflasi yang lebih tinggi.
Sementara emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil yang lebih tinggi menantang status tersebut karena diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk pemegang emas batangan.
"Kuartal kedua kemungkinan akan menghadirkan hambatan makro terbesar untuk emas mengingat ekspektasi kami untuk dolar menguat lebih lanjut untuk sementara," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
"Tapi setelah itu, kami memperkirakan USD akan kembali ke tren pelemahannya, imbal hasil riil tetap negatif dan ekspektasi inflasi yang meningkat akan menghidupkan kembali minat investor terhadap emas," tambah Cooper.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan mengurangi pembelian obligasi bulanan sebelum berkomitmen untuk menaikkan suku bunga, mengklarifikasi urutan perubahan kebijakan moneter yang masih berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun di masa depan.
The Fed melaporkan dalam Beige Book terbarunya, pemulihan ekonomi AS dipercepat ke kecepatan sedang dari akhir Februari hingga awal April.
Selain harga emas, harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 25,38 per ounce dan platinum naik 1,2 persen menjadi USD 1.170,13. Sedangkan harga paladium merosot 0,6 persen menjadi USD 2.674,34.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Kini Lebih Mahal Imbas Angka Inflasi AS Naik
Harga emas melambung dari level terendah lebih dari satu minggu pada hari Selasa setelah data menunjukkan kenaikan tajam inflasi di AS. Naiknya anfka inflasi mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan membebani dolar.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1,745,94 per ounce, setelah sebelumnya turun ke USD 1,722,67, angka terendah sejak 5 April. Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,9 persen pada USD 1,747,6.
"Kami perlu melihat beberapa inflasi untuk membuat emas bergerak dan kami melihatnya pagi ini dengan angka CPI itu," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Dia menambahkan bahwa dolar yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil mendukung harga lebih lanjut.
Harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8-1 / 2 tahun di bulan Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.
Dolar AS tergelincir ke posisi terendah tiga minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara patokan imbal hasil Treasury 10 tahun juga menurun.
Dukungan harga emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat oleh keputusan pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, kata para analis.
"Saat ini, kita perlu melihat penembusan yang menentukan di atas USD 1.765 untuk memicu gelombang pembelian hingga USD 1.800," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
"Level USD 1.750 telah menjadi resistensi yang kuat, jadi kami naik mendekati level itu," katanya.
Dia menambahkan bahwa risiko geopolitik terkait dengan berita tentang Iran yang meningkatkan pengayaan nuklirnya juga telah memicu banyak pembelian emas dan perak. Sehingga harga emas terus naik.
Advertisement