Vaksin Nusantara Dipantau Badan Independen, Tim Peneliti: Kita Tidak Asal

Dia menambahkan, dalam pelaksanaan uji klinis tahapan penelitian vaksin Nusantara, timnya mendapat monitoring dari badan independen.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 15 Apr 2021, 07:48 WIB
Suasana rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi IX di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Rapat yang dihadiri Ketua Tim Pengembangan Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto itu untuk mendengarkan soal pengembangan Vaksin Nusantara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Utama Vaksin Nusantara, dr. Jonny menjamin seluruh proses dari tahapan uji yang dijalankan timnya mendapat pengawasan ketat. Menurut dia, hal itu memang wajib dilakukan sebagai pemenuhan standar dan kaidah penelitian etik dalam melahirkan sebuah vaksin.

"Kita dalam pembuatan vaksin ini diaudit oleh suatu pihak ketiga untuk melihat GMP kepanjangan dari good manufacturing product atau good manufacturing practice, jadi diawasi sesuai standar atau tidak," kata Jonny saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Dia menambahkan, dalam pelaksanaan uji klinis tahapan penelitian, timnya juga mendapat monitoring dari badan independen. Yaitu CRO atau Contract Research Organization.

"Tim juga dipantau CRO, CRO ini kebetulan pada saat ini dari Prodia. Jadi kita tidak asal (dalam meneliti vaksin)," jelas Jonny.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Luruskan Sanggahan BPOM

Jonny meluruskan sanggahan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM), terhadap uji fase tahap pertama Vaksin Nusantara, bukan sebuah penolakan. Namun hal itu adalah sebuah masukan untuk perbaikan untuk menjalankan uji fase tahap dua.

"Ya kita perbaiki apa yang dilakukan pada RDP dengan Komisi IX dan mereka (BPOM) kan tidak keberatan (dilanjut fase 2) karena kita memakai kaidah etik sesuai standar internasional," Jonny menandasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya