Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan bus di Mesir terbalik saat berusaha mendahului truk. Kejadian terjadi di provinsi Assiut pada Rabu 14 April, dan kedua kendaraan hancur akibat terbakar.
Dilaporkan AP News, Kamis (15/4/2021), jalan tempat kecelakaan itu sedang diperbaiki, sehingga tidak ada lampu jalanan atau lampu lalu lintas.
Baca Juga
Advertisement
Totalnya ada 21 orang tewas dan tiga orang terluka. Setidaknya 18 korban tewas dilalap api. Pihak pemerintah berkata seluruh tubuh mereka terbakar.
Sopir truk dan bus itu juga kehilangan nyawa.
Masalah kecelakaan lalu lintas membunuh ribuan orang di Mesir setiap tahun. Keselamatan transportasi negara itu relatif buruk. Kualitas jalan menjadi salah satu penyebab kecelakaan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Tips Aman Berkendara Dekat Truk
Sebagian jalan di Indonesia, termasuk tol atau bebas hambatan sering kali dipenuhi oleh truk. Bahkan, pengemudi mobil kecil atau pribadi, seringkali harus melaju beriringan dengan kendaraan besar tersebut.
Mirisnya, kecelakaan yang melibatkan dua jenis kendaraan ini juga masih tinggi. Padahal, kejadian bisa saja dihindari, dengan memahami karakter dari truk yang membuatnya memiliki banyak keterbatasan dan bisa melakukan upaya pencegahan supaya tidak terlibat kecelakaan.
Melansir laman resmi Auto2000, dimensi truk yang besar membuatnya tidak bisa tergesa-gesa dan butuh ruang gerak yang luas ketika bergerak.
Selain itu, posisi duduk pengemudi yang tinggi dan pandangan ke belakang yang terhalang bodi membuat sopir truk memiliki blind spot atau area di sekitar kendaraan yang tidak terpantau oleh mata pengemudi.
Lantas bagaimana caranya jika mesti berhadapan atau berkendara bersama truk di jalan?
1. Jaga Jarak Aman
Jangan mengikuti truk terlalu dekat karena mobil tidak terlihat oleh sopirnya. Selain itu, karena terlalu dekat membuat tidak memiliki ruang cukup untuk mengintip jalur dari arah berlawanan akibat tertutup bodi truk.
Jaga jarak aman membuat pengendara bisa mengantisipasi pergerakan truk, seperti bila tetiba truk tersebut mengerem mendadak atau tidak kuat menanjak.
Menjaga jarak aman bukan sekadar memberi ruang gerak bagi truk, namun juga membuat mobil mudah terlihat oleh sopir truk. Semakin dekat jarak mobil dengan truk, semakin sulit sopir truk mengawasi mobilnya. Makanya, jaga jarak aman dan pastikan tidak melakukan manuver yang membuat kendaraan tidak terlihat oleh pengemudi truk.
Advertisement
Blind Spot
2. Berikan Tanda atau Isyarat
Berikan tanda saat pengendara ingin mendahului truk, bisa dengan lampu dim atau klakson. Dengan begitu, pengemudi truk dapat menyadari keberadaan mobil dan menjaga kewaspadaannya.
3. Berikan Ruang yang Cukup
Saat menyalip, pastikan ada ruang yang cukup antara truk tersebut dengan mobil di depannya. Kalau jaraknya terlalu dekat, pengendara bakal memaksakan diri untuk masuk antara keduanya.
Situasi ini akan membuat mobil berada di blind spot truk dan sangat berbahaya jika mobil di depan melakukan pengereman.
4. Perhatikan Manuver Truk
Jangan segan-segan memberikan ruang bila truk di depan memberi isyarat untuk melakukan manuver, seperti berbelok, putar arah, atau parkir.
Hentikan kendaraan dan tunggu sampai posisi truk benar-benar aman. Apalagi kalau mobil berada di sisi dalam radius manuver truk tersebut.
Perpaduan antara bodi besar dan blind spot akan membuat mobil terancam bahaya jika tidak sabar menunggu.
Jaga Ruang
5. Truk Punya Keterbatasan
Halangan lain yang harus dipahami dari truk adalah daya pengereman yang terbatas. Kian dipersulit saat truk dijejali beban penuh sehingga butuh jarak lebih jauh untuk berhenti. Oleh karena itu, jangan paksakan mobil berada terlalu dekat dengan truk dan berikan ruang yang cukup untuk manuver.
6. Jaga Kinerja Mobil
Selain menerapkan prinsip safety driving ketika berhadapan dengan truk, pengemudi juga wajib memperhatikan kondisi mobil dengan melakukan servis berkala.
Advertisement