Diduga Bagian dari Situs Judi, Striker AC Milan Ibrahimovic Terancam Sanksi FIFA

Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic menarik perhatian publik dalam sepekan terakhir.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 17 Apr 2021, 08:06 WIB
Striker AC Milan, Ante Rebic (kanan) bersama Zlatan Ibrahimovic merayakan gol pertama AC Milan yang dicetaknya ke gawang Parma dalam laga lanjutan Liga Italia 2020/2021 pekan ke-30 di Ennio-Tardini Stadium, Parma, Sabtu (10/4/2021). AC Milan menang 3-1 atas Parma. (LaPresse via AP/Spada)

Liputan6.com, Jakarta Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, menyita perhatian dalam sepekan terakhir. Pemain veteran asal Swedia itu melakukan sejumlah pelanggaran yang merusak citranya sebagai atlet profesional.

Seperti dilansir dari AS, ulah tercela Ibra diawali dari pertandingan melawan Parma. Dalam duel yang dimenangkan oleh AC Milan tersebut, Ibrahimovic diganjar kartu merah pada menit ke-60.

Setelah itu, Ibra kemudian kedapatan melanggar protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah Italia. Minggu lalu, dia kedapatan makan di restoran di daerah Lombardia yang sedang zona merah. Dalam situasi seperti itu, pemerintah setempat melarang warganya untuk makan di restoran. 

Tidak berhenti di situ saja, kabar mengejutkan terkait Ibra kembali mencuat tiga hari berikutnya. Kali ini, Ibra diduga berafiliasi dengan salah satu situs judi, Bethard.com. Padahal FIFA melalui kode etiknya telah melarang para pesepak bola profesional mengambil keuntungan dari bisnis taruhan seperti itu. 

 

   

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Saham Tidak Langsung

Striker Swedia, Zlatan Ibrahimovic (depan) berduel udara dengan bek Georgia, Lasha Dvali dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa Grup B di Friends Arena, Stockholm, Kamis (25/3/2021). Swedia menang 1-0 atas Georgia. (AFP/Janerik Henriksson/TT News Agency)

Surat kabar Swedia, Aftonbladet melaporkan bahwa Ibrahimovic memiliki saham tidak langsung di perusahaan yang berlokasi di Malta itu. Menurut laporan Aftonbladet, keterlibatan Ibra terungkap lewat penelusuran kepemilihan saham Gameday Group PLC yang juga dimiliki oleh pemegang saham tunggal Bethard. Pada perusahaan ini diketahui Unknown AB milik Ibra juga ternyata 10 persen saham. 

 


Terancam Sanksi

Bethard diketahui telah mencatatkan keuntungan besar pada 2019, sebesar € 30 juta. Dan bila Ibra terbukti terlibat pada perusahaan ini, FIFA kemungkinan bakal denda jutaan euro atau, dalam skenario terburuk, larangan bermain hingga 3 tahun. Artinya comeback Ibra ke timnas bakal berakhir cepat.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya