Widodo Makmur Perkasa Bakal IPO pada 2021

Melalui dana IPO, Widodo Makmur Perkasa akan menginvestasikan Rp 10,9 triliun dalam empat tahun ke depan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Apr 2021, 19:21 WIB
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Perkasa (WMP), yang merupakan induk dari PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) berencana menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2021

"Bicara suasana 2021, secara makro kondisi layak untuk cari dana yang bisa efisien. Supaya tidak masuk restrukturisasi perusahaan perlu melakukan pendanaan, Widodo Makmur Perkasa akan IPO dengan market capital di rentang Rp 18 triliun hingga Rp 21 triliun," ujar dia, Kamis (15/4/2021).

CEO Widodo Makmur Perkasa Tumiyana menuturkan, langkah ini merujuk pada suasana pemulihan secara makro yang terjadi pada 2021. Sehingga ia menilai momentum yang tepat untuk mencari dana segar lewat IPO.

"Selain suasana, pertumbuan perusahaan ini harus di-developed. Jadi Widodo Makmur tahun ini akan IPO dengan kira-kira range market cap nya antara Rp 18 sampai dengan Rp 21 triliun," kata dia dalam diskusi virtual bertajuk IPO & Momentum Pemulihan Ekonomi, Kamis (15/4/2021).

Tumiyana mengatakan 30 persen dari kapitalisasi pasar tersebut akan dilepas ke publik. Dana hasil penawaran saham perdana dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dalam tanaman pangan dan peningkatan bisnis produksi protein.  Melalui dana IPO, WMP akan menginvestasikan Rp 10,9 triliun dalam empat tahun ke depan. 

"Yang akan kita investasikan pada tahun ini dan empat tahun kedepan dari hasil rising fund tadi. Paling besar didominasi untuk fasilitasi WMU. Kita akan tanam jagung dan integrated farming di Sulawesi Selatan seluas 15.000 hingga 20.000 hektare untuk support WMU. Di situlah akan jadi cost reduction yang cukup besar setelah kita tanam jagung. On farm kita akan jaga di 55 pesen,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Siapkan Lahan

Selain itu, WMP juga menyiapkan lahan di Lampung seluas 6.000 ha untuk ditanami jagung. Sehingga dalam dua tahun ke depan perseroan memiliki kapasitas lahan 26.000 hektar, atau identik untuk memenuhi kebutuhan 55 persen raw material (bahan baku) WMUU.

"Sehingga total investasi yang besarnya Rp 10,9 tadi dedikasikan untuk integrated farming dan itu akan menjadi satu kawasan besar. Di mana ada tanaman jagung dan sapi. Nanti limbah jagungnya masuk ke sapi dan itu cycle-nya luar biasa,” ujar Tumiyana.

Tumiyana membeberkan WMP membidik dana segar sekitar Rp 5,5 triliun pada saat IPO nanti.

"Kalau market cap kira-kira antara Rp 18 triliun sampai Rp 21 triiun, yang keluar 30 persen. 30 persen kalau valuasinya saya ambil tengah itu Rp 18 triliun atau Rp 19 triliun ketemu Rp 5,5 triliun,” pungkas dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya