Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kosmetik Korea, Innisfree memantik perbincangan di dunia maya. Kemasan "botol kertas" yang diklaimnya sebagai ramah lingkungan dikeluhkan pelanggannya.
Dalam unggahan di grup Facebook yang disebut "No Plastic Shopping", seorang pelanggan membagikan foto apa yang ada di dalam paket produk serum wajah merek tersebut setelah memotong botol menjadi dua. Meski diberi label “Halo, Saya Botol Kertas,” produk tersebut ternyata adalah botol plastik yang dibungkus kertas.
Baca Juga
Advertisement
"Saya merasa dikhianati saat mengetahui bahwa produk botol kertas itu adalah botol plastik," tulis unggahan tersebut, seperti dikutip dari laman The Korean Herald, Kamis, 15 April 2021.
Pengguna juga mengajukan keluhan resmi ke pusat konsumen terhadap apa yang disebut label "green wash" untuk produk tertentu. Unggahan tersebut memicu sejumlah komentar dari konsumen yang marah dan telah diangkat oleh beberapa media lokal sejak diunggah awal pekan ini.
Setelah reaksi negatif, merek itu dengan tergesa-gesa mengakui bahwa label "Halo, Saya Botol Kertas" mungkin menyesatkan. "Kami menggunakan istilah 'botol kertas' untuk menggambarkan peran label kertas yang mengelilingi botol," kata Innisfree dalam sebuah pernyataan.
“Kami mengabaikan kemungkinan penamaan bisa menyesatkan orang sehingga mengira seluruh kemasan terbuat dari kertas. Kami mohon maaf karena gagal menyampaikan informasi dengan cara yang tepat, ”kata merek tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penjelasan Defensif
Tetapi ketika berbicara tentang botol yang kontroversial, Innisfree menegaskan bahwa botol plastik tidak berwarna dapat didaur ulang dan ramah lingkungan karena menggunakan plastik 51,8 persen lebih sedikit daripada kemasan konvensional.
Dia juga menambahkan bahwa kemasan botol kertas - yang sejalan dengan Serum Biji Teh Hijau edisi terbatas - memberi pengguna informasi tentang cara memisahkan dan mendaur ulang.
Konsumen yang mengunggah pengaduan, yang ingin tetap dirahasiakan, mengatakan kepada The Korea Herald bahwa penjelasan defensif perusahaan dan tanggapan yang terlambat "tidak cukup."
“Banyak dari mereka yang memilih produk tertentu mencoba untuk mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan. Saya merasa (perusahaan) mengambil keuntungan dari mereka (melalui pemasaran yang menyesatkan)."
Konsumen juga mengatakan perusahaan dapat menggunakan ekspresi alternatif seperti "setengah plastik" atau "plastik ringan" untuk mencegah salah tafsir.
Advertisement