Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini digadang-gadang akan terjadi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 yang terjadi sepanjang 2020. Hal ini antara lain didukung sejumlah kebijakan pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi, seperti vaksinasi, UU Cipta Kerja, hingga Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kebijakan-kebijakan tersebut membawa optimisme, termasuk bagi pelaku pasar modal. Pada tahun ini disebutkan banyak perusahaan yang berminat untuk go publik atau IPO.
"Untuk calon-calon (perusahaan) IPO, yang menarik adalah adanya pandemi tahun lalu banyak menyebabkan perusahaan-perusahaan melakukan restrukturisasi. Kami juga melakukan restrukturisasi perusahaan lewat divisi advisory kami yang kemudian end state-nya adalah untuk IPO,” kata Dirut PT BRI Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi dalam diskusi virtual bertajuk IPO & Momentum Pemulihan Ekonomi, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga
Advertisement
Dalam waktu dekat, Friderica mengungkapkan ada dua perusahaan yang berencana IPO. Dua perusahaan merupakan perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup).
"Jadi startup dengan basis teknologi yang saat ini sedang marak," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Peluang Besar
Friderica menuturkan, sebagai anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), BRI Danareksa menerima cukup banyak permintaan restrukturisasi dari nasabah.
Dalam kondisi demikian, BRI Danareksa mendorong nasabah korporasi untuk melakukan IPO sehingga memperoleh lebih banyak pendanaan.
"Kami saat ini menjadi anak perusahaan dari BRI, jadi banyak sekali debitur-debitur perbankan yang membutuhkan restrukturisasi. Dan akhirnya akan kita dorong untuk IPO. Jadi kita melihat peluangnya sangat besar," pungkas dia.
Advertisement