Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Cianjur yang berada di provinsi Jawa Barat punya luas wilayah 350.143 hektare. Sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan, lahan pertanian, peternakan, dan juga perkebunan.
Ngaos, Mamaos, dan Maen Po merupakan filosofi dari Kabupaten Cianjur. Filosofi ini merupakan simbol rasa keberagamaan, kebudayaan dan kerja keras yang mengingatkan manusia akan keterbatasan hidup.
Kabarnya, kabupaten ini pertama kali didirikan oleh Kanjeng Dalem Aria Wirata Nudatar. Ia adalah Dalem (Bupati) pertama sekaligus sebagai penyebar agama Islam di Cianjur.
Daerah ini juga sangat terkenal sebagai tempat wisata dan banyak dikunjungi wisatawan dari Jakarta, Bandung maupun kota-kota lainnya di wilayah Jawa Barat. Berikut sejumlah fakta menarik lainnya mengenai Kabupaten Cianjur yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga
Advertisement
1. Situs Megalitikum Tertua di Dunia
Gunung Padang termasuk lokasi bersejarah yang cukup terkenal di Kabupaten Cianjur. Konon, tempat ini merupakan warisan Megalitikum terbesar di Asia dengan luas wilayah 900 meter persegi yang mengalahkan piramida di Mesir.
Usia situs ini sekitar 8.000 hingga 28.000 tahun, lebih tua dari piramid Giza di Mesir. Salah satu keunikan dari situs tersebut adalah beberapa bagian batunya bisa mengeluarkan bunyi-bunyian seperti alat musik, dengan ciri khas nada tertentu.
2. Penghasil Beras Terkenal
Kabupaten Cianjur dikenal sebagai penghasil beras berkualitas. Mereka memiliki beras unggulan yang difavoritkan banyak orang, yaitu Beras Pandan Wangi. Sesuai namanya, beras yang eksis sejak 1937 tersebut beraroma pandan.
Karena keunikan itu pula, varietas beras Pandan Wangi tidak dapat ditanam di luar daerah Kecamatan Warungkondang, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Cianjur, Cilaku dan Kecamatan Campaka. Beras ini juga hanya bisa dihasilkan oleh dua negara, yaitu Indonesia dan Siberia.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
3. Punya Tempat Wisata Mirip Candi Borobudur
Candi Tridharma merupakan bangunan candi yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sekilas bangunan ini mirip dengan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Namun, ternyata bangunan ini merupakan wihara.
Candi yang didirikan pada 1995 ini awalnya difungsikan untuk memfasilitasi umat Buddha untuk beribadah. Namun karena masalah perizinan, candi tersebut tidak dilanjutkan pembangunannya dan harus terhenti pada 2000.
4. Kota Santri
Ada beberapa kota di Indonesia yang mendapat predikat Kota Santri, Cianjur termasuk di dalamnya. Berdasarkan filosofi Kabupaten Cianjur, Ngaos adalah tradisi mengaji yang mewarnai suasana dan nuansa Cianjur dengan masyarakat yang lekat dengan keberagamaan.
Pandangan sebagai daerah agamis ini sudah dimulai sejak Cianjur lahir sekitar 1677, yakni wilayah Cianjur dibangun oleh para ulama dan santri yang gencar mengembangkan syiar Islam.
Advertisement
5. Punya Terowongan Kereta Tertua di Indonesia
Terowongan Lampegan adalah jalur penghubung kereta api antara Sukabumi-Cianjur. Terowongan ini dibangun untuk menunjang perekonomian pemerintah Hindia Belanda di Jawa Barat.
Terowongan ini berdiri sejak 1882, dengan panjang 686 meter dan membelah perbukitan di kawasan Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Sampai saat ini, Lampegan menjadi terowongan kereta tertua di Indonesia.
Proses pembangunan terowongan tersebut terbilang cukup sulit. Penyebabnya, pihak Hindia Belanda harus melubangi bukit di wilayah itu dengan peralatan penggalian dan pengeboman sederhana.
6. Kesenian Ngarak Posong
Ngarak posong merupakan kesenian khas Cianjur sebagai upaya penghormatan dan rasa syukur terhadap hasil panen belut yang telah membantu menghidupkan perekonomian mereka.
Tradisi ini biasanya dilakukan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan dengan masing-masing membawa alat penangkap belut (posong) sembari menari diiringi dengan lagu tradisional khas Sunda. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement