Liputan6.com, Jakarta - Salah satu vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang tengah dilakukan uji produksi yakni, vaksin Nusantara.
Vaksin Nusantara merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Terawan Agus Putranto bersama tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
Advertisement
Untuk memproduksi vaksin Nusantara, mantan Menteri Kesehatan (Menkes) ini turut menggandeng Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan Universitas Diponegoro. Dikatakan vaksin ini dapat membuat kekebalan tubuh bertahan dari Covid-19 seumur hidup.
Uji vaksin Nusantara ini sebelumya sempat menjadi perdebatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX, Rabu, 14 Maret 2021. BPOM menyebut bahwa vaksin ini belum sesuai dengan kaidah medis.
Namun, ada sejumlah tokoh negeri yang menyambut baik adanya vaksin ini. Mereka bahkan ada yang telah memberikan sampel darahnya untuk mendukung proses uji fase dua vaksin Nusantara.
Salah satunya datang dari mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Saya ini lahir di sini makan di sini, minum juga di sini, diberi ilmu dan dididik seorang prajurit di Bumi Pertiwi. Kemudian ada hasil karya putra Indonesia yang terbaik Kemudian uji klinik kenapa tidak. Apapun saya lakukan untuk bangsa dan negara ini," kata Gatot di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu, 14 April 2021.
Berikut mereka yang memilih vaksin Nusantara untuk melawan Covid-19 dihimpun Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco mengaku bahwa dirinya telah memberikan sampel darah untuk mendukung proses uji fase dua Vaksin Nusantara.
"Hari ini saya sudah diambil sampel darah untuk diolah selama 7 hari untuk dijadikan vaksin Nusantara yang kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh saya dalam 7 hari ke depan," kata Sufmi di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu, 14 April kemarin.
Sufmi mengatakan, proses yang dijalani berlangsung dengan cukup baik. Dia juga meyakini apabila seluruh tahapan berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari masyarakat, maka Indonesia dapat melahirkan vaksinasi Covid-19 milik sendiri.
"Prosesnya juga berjalan dengan baik dan tidak terlalu lama. Saya pikir kalau ini dijadikan proses vaksinasi, itu juga tidak akan membutuhkan waktu yang lama seperti vaksinasi biasanya," ujar Sufmi.
Sufmi mengatakan, setelah melakukan pemberian sampel darah, dia akan menunggu prosesnya selama tujuh hari sebelum akhirnya menjalani tahapan selanjutnya.
"Hari ini saya sudah diambil sampel darah untuk diolah selama 7 hari untuk dijadikan vaksin Nusantara yang kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh saya dalam 7 hari ke depan," ujar Sufmi.
Sufmi cukup yakin dengan lahirnya vaksin ini, karena dengan begitu jumlah vaksin yang dimiliki Indonesia yang saat ini terbatas akan lebih tercukupi. Dia juga berharap agar perdebatan terkait Vaksin Nusantara harus segera berakhir, karena lahirnya vaksin ini sebagai langkah untuk menuju Indonesia sehat.
"Saya pikir dengan adanya vaksin Nusantara akan menambah kekayaan vaksin, apalagi produksi dalam negeri, sehingga bisa membantu pemerintah untuk menekan laju Covid di negara kita. Jadi, tidak perlu diperdebatkan karena antara vaksin satu dengan vaksin lain itu tidak ada masalah," jelasnya.
Advertisement
2. Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Bentuk dukungan lainnya datang dari mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang datang ke RSPAD Gatot Soebroto untuk memberikan sampel darah miliknya.
Menurut Gatot, kehadirannya di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta saat itu menjadi dukungan terhadap vaksin yang tengah diproses anak bangsa.
Gatot mengatakan bahwa dia tidak mengikuti rangkaian vaksin Nusantara secara utuh yang sempat menjadi perdebatan oleh BPOM saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX.
"(Soal itu) ya saya tidak tahu, tapi saya ditawari untuk jadi (sampel) uji klinik dan saya siap," jelas Gatot.
Saat dijelaskan bahwa sosok yang menawarkan vaksin Nusantara ini adalah mantan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto, Gatot mengatakan bahwa dirinya siap untuk mendukung.
"Iya (Pak Terawan) dan saya tahu dan saya siap," pungkas Gatot.
3. Politikus PDIP Adian Napitupulu
Politikus PDIP Adian Napitupulu turut hadir dalam uji tahap dua vaksin Nusantara. Dia mengaku bahwa saat ini tengah mencari vaksin yang aman untuk dirinya yang mengidap penyakit jantung.
"Saya datang karena saya harus punya jawaban terhadap diri saya (soal vaksin) sebab saya ini punya penyakit jantung," kata Adian kepada wartawan di lokasi, Rabu, 14 April.
Adian mengatakan, sebenarnya dia belum yakin terhadap vaksin Nusantara sepenuhnya, karena diketahui memerlukan sejumlah tahapan untuk proses uji, salah satunya pengambilan sampel darah.
"Jadi kita ambil darah dulu dari situ diperiksa sedemikian rupa, sampai 8 hari baru kemudian dikasih tahu kita bisa divaksin atau tidak," jelas Adian.
Meskipun begitu, Adian menaruh dukungan kepada vaksin Nusantara sebagai harapan. Terlepas dari pro-kontra yang ada, dia meyakini vaksin tersebut untuk kebaikan Indonesia terbebas dari Covid-19.
"Harapannya iya ini baik buat semua, saya juga berharap ini berhasil dilakukan buat orang-orang yang punya penyakit penyerta seperti saya," tandasnya.
Advertisement
4. Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie
Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical menjadi salah satu orang yang juga mendukung lahirnya vaksin Nusantara.
Dia mengatakan bahwa dirinya telah disuntik vaksin sebagai upaya imuniasasi Covid-19. Hal tersebut juga dibernarkan Juru Bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa.
"Benar," tutur Lalu saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 13 April 2021.
Menurut Juru Bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa, Ical disuntik vaksin Nusantara seminggu yang lalu. Beredar pula video yang menunjukkan bahwa Ical telah selesai melakukan vaksin.
"Saya memang tak mendampingi. Tapi beliau kirim videonya ke saya awalnya," ujar Lalu.
Dalam video yang beredar, dia mengatakan bahwa dirinya menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan.
"Ini vaksin Nusantara. Saya pertama kali, Insya Allah berhasil," kata Aburizal Bakrie.
Juru Bicara Aburizal Bakrie menyampaikan, ada alasan mengapa Ical memilih vaksin Nusantara daripada Vaksin Sinovac yang menjadi bagian dari program imunisasi masyarakat.
"Beliau percaya dengan kemampuan Prof Terawan. Dan beliau mendukung produk anak bangsa," tutur Lalu saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 13 April.
Lalu juga mengatakan, Ical sangat mendukung Vaksin Nusantara ini. Selain itu, produk vaksin dalam negeri ini dipercaya tidak kalah dengan hasil impor.
"Beliau bukan saja mendukung tapi juga mendoakan vaksin Nusantara sukses. Ini kan sesuai dengan permintaan bapak Presiden agar kita mencintai produk dalam negeri," ucapnya.
Cinta Islamiwati (Magang)