Liputan6.com, Jakarta - Banyak cara untuk mengisi waktu ngabuburit. Dari sederet kegiatan berfaedah, belajar Bahasa Inggris bisa jadi salah satu opsinya. Tak perlu datang ke tempat kursus, lantaran kini banyak lembaga bahasa yang menyediakan tutorial secara online.
Salah satunya adalah Lister, platform edukasi bahasa dengan mekanisme belajar secara daring. Lewat media itu, para pengajar dan siswa bisa bertatap muka secara langsung via gawai masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, Lister tergagas dari semangat komunitas Lister Club di Yogyakarta. Per Juni 2020, operasional pengajaran bahasa dilakukan secara online yang beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19.
Target utamanya bukan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah, melainkan mereka yang sudah kuliah, akan meneruskan studi lanjutan, maupun bisnis. Lister menargetkan audiens di rentang usia 18--34 tahun melalui program-program yang bervariasi, baik untuk program akademik atau studi lanjut maupun para pekerja.
Founder Lister, Sigit Arifianto, menerangkan, pihaknya menyiapkan beasiswa bagi calon siswa agar dapat belajar bahasa Inggris secara gratis. Yang terbaru adalah program 2000 Beasiswa untuk Anak Negeri yang digelar pihaknya bersama Mata Garuda DIY, yakni asosiasi penerima beasiswa LPDP di Yogyakarta.
"Beasiswa yang diberikan berupa kelas online academic writing, speaking, dan bimbingan beasiswa dengan tutor-tutor yang juga direkrut secara volunteer," kata dia.
Bimbingan persiapan beasiswa pun diapreasiasi para siswa. "Pemahaman tentang persiapan beasiswa S2 jadi lebih luas dan sangat membantu dalam mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk beasiswa ke depannya," ujar salah satu peserta Mentoring Beasiswa dari Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Siapa yang Berhak Dapat Beasiswa?
Sigit menerangkan, para peserta wajib menyebarluaskan informasi beasiswa tersebut agar bisa mendapatkan program itu. Mereka juga diharuskan menuliskan alasan dan motivasi mengikuti program 2000 Beasiswa untuk Anak Negeri.
"Hal ini menunjukkan keseriusan Lister dalam menyaring para calon peserta yang benar-benar memiliki alasan dan motivasi yang kuat sebelum terpilih sebagai awardee beasiswa Lister," kata Sigit.
Mereka yang terpilih akan menjalani program bimbingan. Kelas dilaksanakan tiga kali seminggu.
"Pembelajaran di Lister belum memakai apps karena pembuatan mobile apps milik Lister sendiri masih dalam tahap planning," imbuh Sigit.
"Di waktu mendatang, Lister berniat mengadakan beasiswa serupa dengan menggandeng lebih banyak pihak untuk turut dilibatkan dalam misi pendidikan," imbuh dia.
Advertisement