Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan ada tren kenaikan kasus aktif positif Covid-19 selama dua minggu terakhir. Kondisi ini diakuinya menjadi kekhawatiran, kasus akan terus naik.
"Harian kita sudah mulai peningkatan 200, 200, khawatir nanti bergerak terus," kata Widya dalam dialog virtual, Jumat (16/4/2021).
Advertisement
Widya menyampaikan, tren tertinggi kasus aktif Covid-19 di DKI terjadi pada Januari-Februari di angka 25.000 lebih pasien isolasi di rumah sakit atau tempat-tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Memasuki Maret, tren kasus aktif mulai menurun drastis di angka 6.988 kasus.
Merujuk data tersebut, Widya mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Sebab, pengabaian upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat berdampak kembali meningkatkan kasus.
Ia kemudian mengatakan, tingginya jumlah kasus aktif Covid-19 juga disebabkan dari kapasitas testing DKI. Per minggu, kata Widya, DKI melakukan tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) 68.000 lebih. Angka itu, melebihi standar dari WHO.
"Angka ini melebihi angka WHO tetapi 68.000 tadi memang menurun meskipun masih tinggi menurut standar WHO tetapi untuk standard DKI sendiri kita biasa pernah di posisi 90 ribu," ucap dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kapasitas Laboratorium
Widya menyebutkan jumlah kapasitas laboratorium di DKI mampu menguji 100.000 lebih sampel. Hanya saja, kapasitas itu harus terbagi antara testing menggunakan metode PCR atau Antigen.
Untuk testing antigen, Widya mengatakan, DKI mampu menguji 3.000 lebih sampel.
"Kapasitas lab kita mampu 100.000 lebih per hari tetapi pemanfaatannya sekitar 68.000 kenapa karena ada kebijakan pemerintah pusat dengan melalui rapid antigen," tandasnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement