Gelandangan dan Pengemis Musiman Mulai Menjamur di Kota Bekasi

Gepeng ini beroperasi dengan menyebar di sejumlah titik di Kota Bekasi, seperti pasar tradisional dan tempat berjualan takjil.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 17 Apr 2021, 01:17 WIB
Pengemis bersama anaknya saat berada di lampu merah kawasan Karet, Jakarta, Minggu (18/10/2020). Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan angka kemiskinan di Indonesia naik pada periode September 2020. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Bekasi - Memasuki bulan suci Ramadan, pengemis dan gelandangan (gepeng) mulai menjamur di Kota Bekasi, Jawa Barat. Para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ini berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat.

"Untuk gepeng musiman sudah mulai masuk dari Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon," kata Kasatpol PP Kota Bekasi, Abi Hurairah, Jumat (16/4/2021).

Abi menuturkan, seluruh gepeng beroperasi dengan menyebar di sejumlah titik di Kota Bekasi, terutama di keramaian, seperti pasar tradisional dan tempat berjualan takjil.

"Menyebar, banyaknya titik fokus di Bekasi Timur, Selatan, Utara, Barat, Rawalumbu, Pondokgede," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi menjamurnya gepeng musiman, pihak Satpol PP akan menggelar operasi rutin di wilayah-wilayah tempat mereka biasa mencari nafkah.

"Untuk tidak bertambah banyak, kami akan melakukan operasi terus-menerus," tegas Abi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tidak Memberi Sedekah

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak memberikan sedekah kepada gepeng, untuk memaksimalkan penanganan. Pasalnya, kebiasaan memberikan sedekah dinilai Abi sangat tidak mendidik.

"Masyarakat seyogyanya dapat menyalurkan rizkinya kepada yang telah ditentukan, dan jangan mendidik masyarakat apalagi kaum muda untuk malas bekerja," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya