Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam. Tidak memandang apakah profesi mereka atlet, karyawan, atau sebagainya, rukun Islam ketiga itu wajib dilaksanakan.
Untuk atlet, ahli gizi Pelatnas PBSI dr Vetinly dan dr Paulina Toding memberikan saran terkait menu sahur serta berbuka puasa Ramadhan yang dapat dikonsumsi. "Menu sahur sebaiknya lengkap mengandung semua makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) serta micronutrien (vitamin dan mineral)," kata Vetilny di Jakarta, Jumat (16/4/2021), dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
"Tentu saja diusahakan karbohidrat berasal dari karbohidrat kompleks dan serat yang cukup agar bisa menyediakan energi cukup sepanjang hari. Dan tidak lupa asupan protein juga penting untuk memberi efek kenyang lebih lama."
"Untuk buka puasa, sebaiknya diawali dengan air putih satu-dua gelas, lalu dilanjutkan karbohidrat sederhana seperti jus buah atau buah kurma," ucap Vetilny menambahkan.
"Untuk menu-menu takjil seperti kolak, yang banyak lemak jenuh, santannya bisa diganti dengan susu low fat atau fiber creme."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yang perlu diperhatikan
Vetilny pun memberikan pesan kepada atlet yang akan menjalankan puasa di tengah padatnya jadwal latihan. "Yang perlu diperhatikan atlet agar tetap fit dan imun terjaga saat menjalankan puasa adalah kecukupan kalori, komposisi makanan serta cairan dan elektrolit," ujarnya.
"Bagi atlet yang mau tetap berpuasa, harus memperhatikan asupan makan ketika sahur dan berbuka puasa. Tentu saja selain memperhatikan kecukupan kalori, komposisi makanan yg diasup juga perlu diperhatikan."
"Yang sebaiknya dikurangi adalah makanan yang tinggi akan lemak jenuh. Perbanyak karbo kompleks, serat dan protein," paparnya.
Advertisement
Pemenuhan gizi dan nutrisi
Dr Vetinly dan dr Paulina Toding hari ni bertemu dengan tim tunggal putra utama PBSI. Pertemuan ini untuk saling berkonsultasi terkait pemenuhan gizi dan nutrisi Jonatan Christie dan kawan-kawan.
"Tujuan dari pemanggilan dan pengumpulan ini sebenarnya untuk memberikan edukasi bagaimana sih makan yang sesuai untuk atlet, karena kebutuhan kalori atlet ini berbeda dengan yang non-atlet," kata Vetinly.
"Kami maunya atlet bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tanpa merasa tertekan. Kami mau mereka tahu cara makan yang benar tetapi fun. Kalau sudah tercukupi nanti, latihannya bisa maksimal dan prestasi tambah baik."