Liputan6.com, Jakarta - Dogecoin telah melonjak lebih dari 400 persen pada perdagangan minggu ini. Mata uang digital mencapai level 40 sen untuk pertama kalinya pada Jumat, 16 April 2021.
Token digital dogecoin memang kerap dikaitkan CEO Tesla Elon Musk di laman Twitternya. Hal ini memicu permintaan yang melonjak sangat tinggi, hingga Robinhood tidak dapat memenuhi permintaan pembelian.
Namun, popularitas dan keandalan tidak selalu berjalan seiring, dan banyak yang telah memperingatkan tentang potensi gelembung (bubble) dogecoin.
"Dugaan saya adalah bahwa [reli] tidak akan bertahan, terutama untuk sesuatu seperti dogecoin yang tidak pernah dimaksudkan sebagai sistem pembayaran atau penyimpan nilai,” ujar Adam Zadikoff, COO dari BRD, dompet kripto populer yang menawarkan lebih dari 7 juta pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari CNBC, Sabtu (17/4/2021), banyak pemula kripto tidak memahami perbedaan kenaikan harga antara bitcoin dan dogecoin. Bitcoin diketahui memiliki insentif ekonomi yang dibangun agar penambang dapat terus membuat bitcoin baru dan ada batasan 21 juta bitcoin yang beredar.
Berbeda dengan itu, Dogecoin tidak memiliki infrastruktur seperti Bitcoin. Kenaikan dogecoin utamanya dipicu oleh euforia di Twitter dan utas Reddit.
"Anda melihat kekuatan di media sosial untuk menggerakkan orang melakukan sesuatu secara massal,” kata Zadikoff.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ada Peran Cuitan Musk
Sebagai gambaran, Zadikoff mengatakan banyak tweet Musk tentang koin tersebut yang kemungkinan telah mendorong investor untuk mengikutinya.
Zadikoff menegaskan, ia tidak akan pernah menginvestasikan uang apapun ke dalam dogecoin kendati masih pro-crypto. Alih-alih dogecoin, dia merekomendasikan agar investor yang tidak memiliki banyak uang untuk menempatkan dananya dalam bitcoin atau ethereum. Kendati volatilitasnya tinggi, investasi bitcoin dinilai lebih aman.
Advertisement