Tak Lagi Aktif di Musik, Andi Awe Kini Jadi Founder Room Dilarang Gengsi Management pada Clubhouse

Andi Awe, mantan vokalis Saleena Band memutuskan gantung gitar. Ia memilih untuk melebarkan sayap bisnisnya.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 17 Apr 2021, 10:56 WIB
Andi Awe, mantan vokalis Saleena Band memutuskan gantung gitar. Ia memilih untuk melebarkan sayap bisnisnya. (Foto: Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan Clubhouse membuat Andi Awe, tertarik untuk ikut bergabung di sana. Seperti diketahui, Andi Awe merupakan vokalis Saleena band.

Namun, sudah beberapa tahun belakangan ia memutuskan untuk tak lagi menjadi musikus yang telah membesarkan namanya.

Andi Awe memilih untuk berbisnis. Dan salah satunya menjadi founder dalam sebuah room di Clubhouse dengan nama Dilarang Gengsi Management.


Merry Riana Sampai Helmi Yahya

Merry Riana. (Foto: Instagram)

Diakui pria yang kini akrab disapa Kakak Mikail, room yang dimilikinya itu bisa menarik audience dan speaker lebih dari 300 dalam sekejap.

"Tak jarang publik figur bergabung di room ini, seperti Merry Riana, Helmi Yahya, dan Maming Mardani," ungkapnya melalui rilis yang diterima, Sabtu (17/4/2021).


Bikin Event

Dilarang Gengsi Management (Foto: Ist)

Kini, Dilarang Gengsi Management menggandeng para petinggi Logos Master Toolkit untuk membuat event 21 Days Challenge untuk 50 member setianya.

Para member bisa mempelajari banyak hal, salah satunya tentang kepribadian diri.

"Nantinya 21 Days Challenge yang dikembangkan oleh Logos Master Toolkit cara mengenali blindspot diri, membangun kebiasaan baru yang efektif, sampai mengetahui yang benar-benar yang diinginkan dalam hidup," lanjutnya.


Lekat dengan Budaya Indonesia

Meski Clubhouse dirilis di Amerika Serikat pada 2020, namun room yang dibangun oleh Club Dilarang Gengsi Management tetap lekat dengan kultur dan budaya Indonesia.

"Kita mengedepankan sopan santun dan budaya gotong royong yang sangat Indonesia sekali," sambungnya.

 


Efek Negatif Sosmed

Dengan bergabung bersama Club Dilarang Gengsi Management dan mengikuti obrolannya, diketahui bahwa efek negatif dari sosial media bisa dieliminir. Caranya?

"Kita bubuhkan kesadaran bersama segenap pengguna untuk selalu berpikir positif, berkata positif dan berperilaku positif dalam menggunakan medsos. Sehingga terjalin hubungan yang erat satu dengan lain hingga melakukan hubungan mutualisme yang positif," Kakak Mikail mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya