Liputan6.com, Jakarta - Masih di tengah pandemi COVID-19 persentase angka kepatuhan penggunaan masker di DKI Jakarta mengalami sedikit penurunan. Hal ini diungkap oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Dr. Sonny Harry B. Harmadi.
“Sebenarnya di DKI Jakarta sudah bagus, sudah diatas 85 persen kepatuhan untuk memakai masker, tetapi sekarang ini angkanya sekitar 80-81 persen. Terjadi sedikit penurunan dibandingkan satu bulan yang lalu,” ujar Sonny dalam Dialog Produktif yang disiarkan secara daring ditulis Minggu (18/4/2021).
Advertisement
Di Indonesia, secara keseluruhan tren positif COVID-19 terjadi pada minggu ke-3 bulan Januari hingga awal April 2021. DKI Jakarta sendiri termasuk dalam provinsi dengan tingkat kebutuhan logistik tertinggi. Tetapi beberapa minggu terakhir, tingkat kebutuhan mengalami penurunan.
Satgas Penanganan COVID-19 mengkhawatirkan penurunan ini akan berimbas pada peningkatan kasus positif. Oleh karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengimbau kepada rekan Satgas Penanganan COVID-19 tingkat daerah, Kepala Dinas Kesehatan, juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk selalu memerhatikan perubahan perilaku masyarakat dan bersama-sama mengingatkan kembali kepatuhan masyarakat dengan berbagai berbagai upaya.
Simak Juga Video Berikut
Tingkat Kekebalan Masyarakat Sudah Mulai Tercipta
Sonny mengatakan bahwa jumlah tes COVID-19 yang dijalankan sudah bagus, bahkan melebih target yang telah ditentukan sebelumnya.
“Kalau jumlah yang tes bagus ya, banyak, 118 persen dari target. Jadi targetnya 1 persen dari penduduk itu di tes dalam kurun waktu 1 minggu. Tapi kita sudah mampu mencapai 118 persen,” kata Sonny.
Selain pencapaian target jumlah tes yang baik, turut terjadi penurunan positviy rate. Jika dua bulan yang lalu positivity rate berada dikisaran 25 sampai 27 persen, saat ini sudah turun hingga 11 sampai 14 persen. Serta hampir 70.000 kasus aktif dapat diturunkan dalam kurun waktu kurang dua setengah bulan.
Hal baik ini hendaknya tidak membuat kita lengah bahwa saat ini Indonesia masih berada dalam masa pandemi. Terlebih lagi dengan kondisi dunia yang sedang mengalami gelombang ketiga pandemi COVID-19. Kehati-hatian dengan mengedepankan komunikasi risiko serta kepatuhan protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan.
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement