Liputan6.com, Jakarta - Gorengan merupakan camilan khas Indonesia yang bisa ditemukan nyaris kapan saja dan di mana saja. Rasa gurih dan renyah gorengan menjadikannya camilan favorit, bahkan di kala buka puasa.
Namun, Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Ari Fahrial Syam, menyarankan untuk tidak mengonsumsi gorengan pada kesempatan pertama berbuka puasa. Sebab ketika berbuka puasa, kondisi tenggorokan sedang kering akibat berpuasa selama kurang lebih 14 jam.
Advertisement
Saat berbuka, Ari menyarankan untuk mengonsumsi air putih terlebih dahulu. Minum air putih bertujuan menghidrasi tenggorokan yang kering. Setelah konsumsi air putih dirasa cukup, barulah dilanjutkan dengan makan makanan lain yang mampu mengembalikan energi tubuh, salah satu contoh yang baik adalah kurma.
Konsumsi gorengan ketika berbuka puasa dapat merangsang terjadinya luka pada tenggorokan. Luka tenggorokan yang semakin parah membuat penderitanya mengalami gangguan pada tenggorokan.
Simak Juga Video Berikut Ini
Boleh Dikonsumsi Asalkan...
Namun, bukan berarti konsumsi gorengan sepenuhnya dilarang. Makan gorengan tetap Diperbolehkan, dengan catatan bukan menjadikan gorengan sebagai makanan pembuka.
“Tetap boleh dikonsumsi, tapi bukan pada kesempatan pertama, juga tidak diperbolehkan konsumsi gorengan berlebihan,” ujar Ari dalam Seminar Awam dan Media ‘Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI’ beberapa waktu lalu.
Nilai kalori dari menu buka puasa juga penting diperhatikan, tutur Ari. Jika ingin mendapatkan manfaat mengurangi asupan kalori berlebih selama puasa, maka sebaiknya hindari konsumsi gorengan secara belebihan.
“Tapi juga tetap tidak boleh berlebihan, sebelumnya telah disampaikan nilai kalorinya perlu diperhatikan, karena kita berpuasa untuk mengurangi asupan kalori,” pungkas Ari.
Advertisement