Liputan6.com, Ottawa- Kanada pada Sabtu (17/4) melaporkan kasus kedua pembekuan darah yang langka dengan trombosit rendah setelah vaksinasi dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca dalam sepekan.
Meskipun kasus tersebut terjadi, Kanada masih merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Advertisement
Kementerian Kesehatan Kanada menerangkan bahwa orang yang mengalami kejadian yang sangat langka itu telah dirawat dan sedang dalam proses pemulihan.
Penerima vaksin tersebut diketahui tinggal di provinsi Alberta.
Berdasarkan bukti yang tersedia, Kanada masih menyatakan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada potensi risikonya, kata kementerian itu.
"Otoritas kesehatan Kanada akan terus memantau penggunaan semua vaksin COVID-19 dengan cermat dan memeriksa serta menilai setiap masalah keamanan baru," terang Kementerian Kesehatan Kanada, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (18/4/2021).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kanada Laporkan Kasus Pembekuan Darah Pertama pada 13 April
Kanada telah melaporkan kasus pembekuan darah pertama yang terkait dengan vaksin AstraZeneca pada 13 April, dan sehari kemudian, setelah peninjauan, otoritas kesehatan mengatakan mereka tidak akan membatasi penggunaan vaksin tersebut.
Namun, dewan penasihat dalam pernyataan terpisah sebelumnya merekomendasikan Kanada untuk berhenti menawarkan vaksin AstraZeneca kepada orang-orang yang berusia di bawah 55 tahun.
Panel tersebut kini sedang dalam proses meninjau sarannya.
Kanada telah meningkatkan kampanye vaksinasi COVID-19, tetapi persentase populasinya masih lebih kecil daripada beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Di tengah gelombang ketiga infeksi COVID-19 yang melonjak, Ontario, provinsi terpadat di Kanada, mengumumkan pembatasan baru pada 16 April, termasuk menutup perbatasan provinsi untuk pelancong domestik.
Advertisement