Prioritaskan Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia, Biar Imunitas Baik Saat Lebaran

Menkes Budi menekankan agar program vaksinasi COVID-19 memprioritaskan orang lanjut usia (lansia).

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Apr 2021, 13:15 WIB
Petugas melakukan skrining warga lanjut usia (lansia) sebelum diberikan vaksin COVID-19 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021). Program vaksinasi itu berlaku bagi lansia pemegang KTP dalam dan luar DKI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, berpesan kepada seluruh kepala daerah agar program vaksinasi COVID-19 tetap terlaksana selama satu bulan ini.

Sebagaimana penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI), lanjut Menkes Budi, vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan selama bulan Ramadan tidak membatalkan puasa.

"Jadi, terus dijalankan," kata Menkes Budi Gunadi saat menyambut kedatangan 6 juta bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 buatan Sinovac dari China di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Minggu siang, 18 April 2021.

Selain itu, Menkes Budi menekankan agar program vaksinasi COVID-19 memprioritaskan orang lanjut usia (lansia).

Mengingat saat Lebaran nanti tidak menutup kemungkinan banyak keluarga yang ingin bertemu dengan orangtuanya sangat tinggi.

"Jadi, tolong dipastikan dalam sebulan ini prioritas diberikan kepada lansia," kata Menkes.

"Sehingga mereka, senior-senior kita ini bisa kita lindungi. Kalau nanti dikunjungi sama keluarganya, mereka sudah relatif imunitasnya lebih baik," Budi Gunadi Sadikin menambahkan.

 

Simak Video Berikut Ini


Kedatangan 6 Juta Bulk Vaksin Sinovac

Pada hari ini, Minggu, 18 April 2021, Indonesia kedatangan 6 juta dosis vaksin Sinovac berbentuk bahan baku (bulk) di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

“Hari ini kami kedatangan 6 juta bulk vaksin Sinovac, Tiongkok yang merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaksin yang akan diterima tahun ini," kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, saat menyambut kedatangan vaksin.

Jumlah yang sudah Indonesia terima dari Sinovac adalah 59,5 juta bulk vaksin. Dari bahan baku tersebut diolah oleh PT Bio Farma menjadi vaksin jadi sekitar 47 juta dosis.

"Sampai sekarang sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta yang masuk. Ini yang sudah kita terima dan didistribusikan ke seluruh daerah," Budi melanjutkan.

Dalam satu bulan ke depan, Indonesia bisa menerima tambahan sekitar 20-an juta dosis hasil produksi dari Bio Farma atas kedatangan bahan baku vaksin Sinovac.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya