Liputan6.com, Gorontalo - Saat berbuka puasa, kita sangat dianjurkan untuk mencicipi makanan yang manis. Maka tak ada salahnya kalian untuk mencicipi kuliner khas Gorontalo yang satu ini.
Umumnya makanan ini dinamakan kue Nona Manis, namun tidak jauh berbeda dengan warga Gorontalo yang menyebutnya kue Cantik Manis. Dari damanya mungkin kita sudah membayangkan betapa manisnya kue yang satu ini.
Baca Juga
Advertisement
Itulah mengapa jika kue cantik manis menjadi salah satu menu andalan warga Gorontalo saat berbuka puasa. Setiap hari saat jelang berbuka, para pemburu takjil tidak pernah melewatkan untuk membeli kue dengan aneka ragam warna ini.
"Tekstur yang lembut dan sudah pasti manis membuat takjil ini kami beli setiap hari untuk menu berbuka," kata Salihi Firi.
Menurutnya, cantik manis sendiri tidak hanya memberikan sensasi lembut dan manis saja. Akan tetapi, bentuknya yang tidak terlalu besar menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk dimakan.
"Biasanya kalau ukuran kue agak sedikit besar pasti susah untuk dihabiskan, beda dengan cantik manis yang ukuranya kecil mungil," ujarnya.
Selain itu kata Salihi, kue cantik manis khas Gorontalo kebanyakan sudah dimodifikasi khusus. Biasanya di tengah kue sudah dilumuri vla susu atau vla dari gula aren yang didalamnya terdapat potongan daging kelapa muda.
"Jadi sangat disayangkan jika kue cantik manis khas Gorontalo dilewatkan saat berbuka," tuturnya.
Sementara Yamin Abas salah satu pedagang takjil mengaku, bahwa kue cantik manis miliknya tidak hanya menjadi buruan para pecinta takjil saja. Para pegawai kantoran hingga pejabat ada yang langsung kepadanya.
"Biasanya mereka memesan langsung berlangganan. Dari awal ramadan pemesan kue ini tidak pernah putus hingga kini," kata Yamin Kepada Liputan6.com
Ia menambahkan, harganya kue cantik manis pun bervariasi, tergantung isian vla di dalamnya. Biasanya kalau isinya komplit, maka harganya agak sedikit naik.
"Cantik manis yang isinya lengkap, harganya saya kasih Rp5 ribu per empat biji. Sedangkan yang biasa saja, dijual Rp1000 per biji," ia menandaskan.
