Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Covid-19 yang kian melonjak di Thailand seketika membuat rumah sakit penuh. Hal ini mendorong Asosiasi Hotel Thailand mengusulkan "hospitels", yakni mengubah hotel menjadi rumah sakit sebagai solusi.
Dilansir dari laman The Thaiger, Minggu (18/4/2021), gabungan kata dari "hospital" dan "hotel" merupakan gagasan Asosiasi Hotel Thailand. Langkah ini didesak guna menciptakan lebih banyak ruang bagi kian banyaknya jumlah infeksi Covid-19.
Kondisi ini memerlukan perawatan atau setidaknya observasi karena Thailand mencatat rekor jumlah kasus harian. Ide mengubah hotel menjadi rumah sakit sementara dipromosikan oleh presiden asosiasi, Marisa Sukosol Nunbhakdi, pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
"Langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi kepadatan di rumah sakit dan mempromosikan perawatan berkelanjutan untuk pasien Covid-19 setelah kasus baru meningkat pesat sejak akhir Maret," ungkapnya.
Sebanyak 23 hotel telah terdaftar menjadi rumah sakit dengan 2 ribu pasien saat ini menerima perawatan di 4.900 tempat tidur yang tersedia. Kementerian Kesehatan Masyarakat menetapkan pedoman untuk hotel-hotel yang tertarik untuk berpartisipasi.
Hotel harus memiliki minimal 30 kamar dan lulus evaluasi karantina negara bagian alternatif. Properti yang disetujui Alternative State Quarantine (ASQ) harus memiliki bukti pengakuan oleh masyarakat sekitar untuk mengonfirmasi keabsahan dan kelayakannya.
Pihak hotel harus mampu dan mau merawat pasien yang dirawat di rumah sakit selama 5--7 hari, meski tidak ada tanda-tanda perkembangan gejala. Sebaliknya, pasien yang check-in harus setuju untuk tinggal di hotel dan relatif mandiri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Persyaratan
Persyaratan medis yang ketat juga harus dipenuhi. Setiap pasien harus disediakan termometer digital dan oksimeter denyut mereka sendiri, dan mesin sinar-X portabel harus tersedia.
Hotel harus dikelola seperti rumah sakit, dengan setidaknya satu dokter, psikolog klinis, apoteker, ahli radiologi, dan perawat pengendalian infeksi. Juga harus ada satu perawat untuk setiap 20 pasien yang menginap di properti.
Solusi yang diusulkan ini mungkin memberikan suplemen yang disambut baik ke rumah sakit lapangan yang belum sempurna yang dibangun tentara Thailand dengan tergesa-gesa untuk mengakomodasi masuknya pasien yang baru terinfeksi. Beberapa orang berhipotesis bahwa orang asing yang berisiko mungkin mengabaikan seruan untuk mengikuti tes Covid-19. Sebagian karena beranggapan jika mereka terdiagnosis positif Covid-19, mereka akan ditempatkan di rumah sakit lapangan yang kurang mewah selama berhari-hari.
Sebuah "hospitel" yang lebih nyaman akan memungkinkan orang asing yang terinfeksi dirawat di lingkungan yang lebih menyenangkan sehingga mendorong mereka untuk maju ke depan untuk pengujian.
Advertisement