BEI Catat 18 Emiten Bakal Terbitkan Saham Baru

BEI menyatakan, dari 18 emiten itu, 11 perusahaan tercatat telah menginformasikan harga pelaksanaan rights issue dengan potensi perolehan dana Rp 11,37 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Apr 2021, 13:45 WIB
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 18 perusahaan tercatat atau emiten yang telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan rights issue.

Dari 18 perusahaan tercatat itu, 11 perusahaan tercatat telah menginformasikan harga pelaksanaan rights issue dengan potensi total nilai fund raise atau perolehan dana Rp 11,37 triliun.

Selain itu, tujuh perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan RUPS untuk melaksanakan private placement.

Dengan empat dari tujuh perusahaan tercatat itu telah informasikan harga pelaksanaan private placement dengan potensi total nilai fund raise sebesar Rp 761 miliar dari empat perusahaan tercatat.

Ia menambahkan, penggumpulan dana melalui rights issue dan private placement mencapai Rp 24,57 triliun pada kuartal I 2021.

“Perolehan dana dari rights issue dan private placement itu meningkat 8,3 kali dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp 2,96 triliun,” ujar dia kepada awak media, ditulis Minggu (18/4/2021).

Hingga kuartal I 2021, terdapat enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan rights issue dengan total fund raise sebesar Rp 12,10 triliun.

Sementara itu, enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan private placement dengan total fund raise sebesar Rp 12,48 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Harapan BEI

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dengan kondisi tersebut, Nyoman menunjukkan tingginya antusiasme perusahaan tercatat dalam menggalang dana di pasar modal.

"Tingginya antusiasme tersebut dapat disebabkan ada kebutuhan penambahan modal kerja, ekspansi usaha dan kebutuhan refinancing utang perusahaan tercatat,” ujar dia.

Ia menambahkan, harapan kondisi ekonomi yang mulai pulih setelah dimulainya vaksinasi COVID-19 juga berdampak pada kegiatan perusahaan yang membutuhkan modal untuk bertumbuh.

"Berdasarkan kondisi tersebut, bursa mengharapkan penggalangan dana melalui penerbitan ekuitas akan mengalami peningkatan pada 2021,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya