Berawal dari Kebingungan, Modul Kelurahan Siaga Aktif dari Tim PUSPA Akhirnya Terbit

Baru-baru ini, Tim Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) Puskesmas Pondok Gede, Kota Bekasi, membuat inovasi penanganan COVID-19 melalui penerbitan Modul Kelurahan Siaga Aktif.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Apr 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi puskesmas. Foto: merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Tim Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) Puskesmas Pondok Gede, Kota Bekasi, membuat inovasi penanganan COVID-19 melalui penerbitan Modul Kelurahan Siaga Aktif.

PUSPA merupakan program hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang didukung oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dalam memperkuat respons penanganan COVID-19 di puskesmas.

Menurut perwakilan Tim PUSPA Puskesmas Pondok Gede, Putri, walaupun mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat, penerbitan modul ini bermula dari kebingungan.

“Awalnya kami bingung, namun setelah konsultasi dengan pihak puskesmas, kami berinisiatif membentuk kelurahan siaga aktif agar program-program PUSPA berjalan,” kata Putri mengutip keterangan pers, Senin (19/4/2021).

Kendati modul secara lengkap menerangkan tugas hingga proses pelaksanaan kegiatan, hingga 15 April 2021 surat keputusan (SK) pelaksanaan masih dalam proses penerbitan. Itu sebabnya, pengesahan Kelurahan Siaga Aktif sudah terlaksana, tapi implementasi program belum bisa dijalankan, lanjutnya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini


Dua Fokus Kegiatan

Putri juga menyampaikan, ke depan, kelurahan siaga aktif memiliki dua fokus kegiatan kesehatan, yaitu surveilans berbasis masyarakat (SBM) dan promosi kesehatan (Promkes).

“Selama 6 bulan pertama diharapkan adanya penurunan kasus dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Setelah 6 bulan diharapkan setiap divisi aktif melaksanakan kegiatan masing-masing,” katanya.

Putri juga sangat mengapresiasi pemimpin daerah setempat. Selama proses perancangan modul dan program, Kelurahan setempat telah menerbitkan SK, memfasilitasi tempat kegiatan, hingga menjadi penghubung tim dengan puskesmas setempat.

“Kami sangat mengapresiasi niat baik dari pihak Kelurahan,” ujarnya kembali.


Isi Modul

Pembuatan modul ini bertujuan memberi informasi dan gambaran kepada Kader Siaga Aktif setempat mengenai penerapan Program Kelurahan Siaga Aktif. Kelurahan Siaga Aktif adalah konsep kesehatan masyarakat ketika penduduk kelurahan bisa mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar.

Modul ini terbagi dalam dua bagian yang masing-masing saling melengkapi. Bagian pertama menerangkan pengertian Kelurahan Siaga Aktif beserta kriteria yang diperlukan untuk melaksanakannya. Bagian kedua, menjelaskan rinci bidang-bidang Kelurahan Siaga Aktif serta tugas dan fungsinya.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tingkatan dan tahapan Kelurahan Siaga Aktif, yakni tahap pratama, madya, purnama, dan mandiri. Tahapan-tahapan tersebut terbagi berdasarkan berbagai indikator, mulai dari kehadiran forum kelurahan, ketersediaan kader kesehatan, akses ke pelayanan kesehatan dasar, dan beberapa indikator lainnya.

Kendati Pembina Kecamatan dan Pembina Puskesmas mengomandoi pelaksanaan program ini, struktur organisasi Kelurahan Siaga Aktif terbagi atas beragam bidang, mulai dari bidang kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, surveilans, KIA, gizi, hingga kegawatdaruratan.

Bidang kesehatan lingkungan berfungsi mendata dan memetakan kondisi kesehatan lingkungan terkait sarana air bersih (SAB), jamban keluarga, hingga kehadiran rumah sehat.

Bidang promosi kesehatan bertugas membentuk jejaring promosi kesehatan yang terdiri atas tokoh masyarakat setempat serta melakukan penyuluhan langsung dan tidak langsung kepada masyarakat.

Bidang surveilans bertanggung jawab terhadap respons cepat pelaporan kasus, termasuk di antaranya mencegah dan menanggulangi penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

Bidang gizi bertugas melaksanakan pendataan dan pemetaan kadar gizi serta membuat rencana tindak lanjut pendataan.

Bidang kegawatdaruratan bertugas memetakan wilayah rawan bencana, melakukan pelatihan kegawatdaruratan setiap hari, serta melatih dan mensosialisasikan kegawatdaruratan bencana.

Terakhir, bidang kesehatan ibu dan anak bertugas mendata dan memetakan ibu hamil, melaksanakan edukasi publik, serta memastikan semua ibu hamil memiliki buku KIA dan kelengkapan administratif lainnya.

“Peran Kelurahan Siaga Aktif sangat penting karena mereka tidak hanya menangani permasalahan COVID-19 saja, tapi permasalahan kesehatan lain. Ada divisi-divisi yang memang menjadi perpanjangan tangan puskesmas,” tutur Deni Frayoga, Program Officer PUSPA.


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya