Liputan6.com, Wellington - Sebagian besar Australia telah mengizinkan kunjungan bebas karantina dari penduduk Selandia Baru sejak ahir tahun lalu. Namun, kebebasan tersebut tidak diberlakukan oleh negara tetangganya -- sampai Senin 19 April 2021 lalu.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (19/4/2021), ratusan pengunjung dari Australia tiba di bandara Selandia Baru pada Senin setelah pihak berwenang membuka kembali perbatasan yang memungkinkan perjalanan bebas karantina antar negara. Keputusan yang pertama kali diberlakukan selama lebih dari setahun.
Advertisement
"Ini adalah pertama kalinya dalam 400 hari orang dapat bepergian tanpa karantina dan kami menambahkan 16 penerbangan pulang pergi sehari ke Selandia Baru, dan penerbangan itu penuh," jelas Alan Joyce, kepala eksekutif Qantas kepada Australian Broadcasting Corp.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Qantas dan Air New Zealand Mulai Tingkatkan Jumlah Penerbangan
Qantas sendiri akan meningkatkan penerbangan antar negara menjadi sekitar 200 setiap minggu dan Air New Zealand telah mengatakan akan melipatgandakan penerbangannya menjadi 30 dengan pesawat yang terbang ke Selandia Baru 97% penuh.
Dengan keputusan untuk membuka perbatasan, pemulihan ekonomi untuk kedua negara akan segera terjadi. Selain itu, keluarga dan teman juga dapat bersatu kembali.
"Sungguh menarik untuk memulai perjalanan bebas karantina dengan Australia. Baik itu kembali dengan keluarga, teman atau pembuat liburan, Selandia Baru berkata, 'Selamat datang dan nikmati diri Anda sendiri,'" kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Lebih dari 2% populasi Australia merupakan warga kelahiran Selandia Baru yang tinggal di negara tersebut yang memiliki hampir 26 juta penduduk.
Sejak pandemi COVID-19, Australia mencatat lebih dari 29.500 kasus positif virus tersebut dan 910 kematian. Selandia Baru dilaporkan memiliki lebih dari 2.200 kasus dengan 26 kematian.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement