Liputan6.com, Kairo - Arab Saudi mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas kecelakaan kereta api di utara ibu kota Mesir, Kairo.
Sebuah kereta berpenumpang tergelincir pada Minggu pagi di Kota Toukh di Provinsi Qalyubia, Mesir melukai sekitar 100 orang.
Advertisement
"Kerajaan mengungkapkan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada keluarga para korban, dan kepada para pemimpin, pemerintah dan rakyat Mesir, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman Arab News, Senin (19/4/2021).
"Berharap mereka yang terluka segera pulih," tambahnya.
Empat gerbong kereta lari dari rel saat kereta api sedang melakukan perjalanan ke Kota Mansoura di Delta Nil dari Kairo, kata otoritas perkeretaapian Mesir.
Saksikan Video Berikut Ini:
Insiden Kecelakaan Kereta Api Mesir
Kecelakaan kereta kembali terjadi di Mesir dan menewaskan 11 orang. Kereta itu keluar jalur di Kota Banha di Provinsi Qalyubia pada Minggu (18/4) waktu setempat.
Kereta itu berangkat dari Kairo menuju kota Nile Delta. Ratusan penumpang memanjat keluar kereta yang terbalik itu. Penyebab kecelakaan masih diinvestigasi.
Menurut laporan AP News, Senin (19/4/2021), Kementerian Kesehatan Mesir berkata setidaknya 98 orang menderita luka. Mayoritas korban luka mengalami patah tulang, berdarah, dan memar.
Kota Banha berkolasi tepat di luar Kairo. Salah satu korban berkata kecelakaan berlangsung mendadak.
Sebanyak 60 ambulans dikerahkan ke lokasi untuk membawa korban ke rumah sakit-rumah sakit terdekat. Banyak warga yang datang ke RS Universitas Banha untuk donor darah bagi korban.
Advertisement