Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada pernyataan resmi tentang berapa jumlah bayi yang pernah lahir dalam penerbangan.
Perlu diketahui bahwa pesawat bukanlah ruang bersalin yang ideal untuk calon ibu, tetapi, dalam kondisi darurat, hal tersebut bisa terjadi dan dalam beberapa insiden, bayi tersebut menerima hadiah dan hak istimewa dari maskapai.
Advertisement
Dikutip dari Bright Side, Senin (19/4/2021), berikut adalah beberapa hal yang mungkin terjadi jika ada bayi yang lahir di udara:
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
1. Pendaratan Darurat Adalah Keputusan Awak Kabin
Sebagian besar maskapai penerbangan mempunyai batasan terhadap wanita hamil yang dapat terbang. Biasanya, jika sudah lebih dari 38 minggu atau 30 hari sebelum tanggal perkiraan lahir, wanita yang hamil tersebut tidak diperbolehkan untuk terbang.
Namun, jika ada insiden di mana seorang wanita tiba-tiba melahirkan di pesawat, awak kabin tidak memiliki banyak pilihan. Pertama, pramugari tidak dilatih untuk melahirkan bayi. Jadi, dalam situasi tersebut, semua akan berharap ada seorang dokter atau perawat yang menjadi penumpang di penerbangan itu.
Jika tidak ada tenaga medis profesional di dalam pesawat, pramugari akan bertindak sebagai bidan dan mencoba untuk melahirkan bayi tersebut. Hal ini mungkin terjadi jika tidak ada cara lainnya untuk mereka melakukan pendaratan darurat.
2. Tidak Ada Aturan Universal untuk Kewarganegaraan Bayi
Jika seorang bayi lahir saat pesawat sedang berada di udara, bayi tersebut akan mendapatkan kewarganegaraan yang sama dengan ibu dan ayahnya.
Namun, ada dua kemungkinan lain. bayi tersebut dapat mendapatkan kewarganegaraan negara tempat pesawat itu terdaftar atau lokasi di mana pesawat berada pada saat persalinan.
Jika seorang bayi lahir di bagian AS, ia akan segera mendapatkan kewarganegaraan AS. Tetapi, jika seorang bayi lahir di wilayah Inggris, ia tidak akan mendapatkan dokumen Inggris.
3. Tiket Gratis
Walaupun hanya sedikit bayi yang mendapatkan penerbangan gratis seumur hidup saat lahir di pesawat, kemungkinan hal tersebut terjadi masih ada.
Bayi yang lahir di Polar Airlines, AirAsia, Asia Pacific Airlines, atau Airways, dan satu bayi dari penerbangan Virgin Atlantic mendapatkan tiket gratis hingga ia mencapai usia 21 tahun.
Pada 2017, seorang bayi laki-laki yang lahir di Spirit Airlines mendapatkan tiket gratis di hari ulang tahunnya seumur hidup dan dapat membawa penumpang tambahan juga.
Advertisement
4. Nama Pesawat Diganti untuk Menghormati Bayi
Pada 2019, seorang bayi laki-laki lahir di udara dalam penerbangan JetBlue. Untuk menandai insiden itu, mereka mengganti nama pesawat menjadi "Born to Be Blue" dengan nama bayi tersebut.
Bayi juga mungkin mendapatkan hadiah dari maskapai penerbangan. Pada 2018, seorang bayi perempuan lahir dalam penerbangan Chick-fil-A. Karena itu, ia diberi makanan seumur hidup dan bahkan dijamin posisi pekerjaan saat ia besar nanti.
5. Kesehatan Bayi Dapat Terancam
Tentu pesawat bukanlah tempat yang ideal untuk seorang bayi dilahirkan dengan sejumlah alasan.
Pertama, udara di atas dapat membuat bayi sulit bernapas. Kedua, tidak ada alat teknologi yang dapat membantu proses persalinan-- apalagi jika operasi caesar darurat diperlukan. Selain itu, telinga bayi yang baru lahir juga akan mengerut karena tekanan udara.
Hal ini memang jarang terjadi. Dan jika iya, awak kapal pasti akan memastikan bahwa sang ibu merasa aman dan nyaman dengan membuatnya pindah ke tempat yang lebih luas seperti kelas satu ada kelas bisnis.
Reporter: Paquita Gadin
Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19
Advertisement