Allah dan Malaikat Akan Bershalawat untuk yang Santap Sahur Puasa Ramadhan

Keutamaan santap sahur di bulan suci Ramadhan.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 29 Apr 2021, 20:06 WIB
Suasana bulan puasa Ramadhan di Masjid Sanaa, Yaman (16/4/2021). Umat Muslim di Yaman percaya bahwa kohl atau celak mampu membersihkan dan melindungi mata dari berbagai penyakit. (AFP/ Mohammed Huwais)

Liputan6.com, Jakarta - Sahur menjadi bagian penting dalam menjalani ibadah berpuasa terutama di bulan Ramadhan. Apalagi Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam sangat menganjurkan umatnya untuk bersantap sahur sebagai pembeda dari puasanya ahli kitab atau non muslim.

Dijelaskan dalam beberapa hadis, sahur memiliki keutamaan yang sangat besar. Sebab orang yang melakukan santap sahur akan diberikan keberkahan oleh Allah Azza wa Jalla.

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).


Allah dan Malaikat Bershalawat Kepada Orang yang Sahur

Kue cantik manis jadi menu andalan berbuka puasa di Gorontalo, fto.istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Orang yang santap sahur harus berbangga hati. Sebab saat itu, Allah Subhanahu wa Taalla dan juga malaikatnya mendoakan orang yang sedang sahur.

السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi).


Puasa Untuk Allah

Seorang pengunjung bersantai sambil menunggu berbuka puasa di Sawah Lukis, Binjai (Reza Efendi)

Puasa merupakan amalan yang sangat spesial. Sebab amalan tersebut langsung akan dibalas oleh Allah Subhanahu Wataalla.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya