Liputan6.com, Seoul - Para anggota grup K-Pop April satu demi satu mulai angkat suara soal tuduhan perundungan Hyunjoo saat masih bergabung di grup ini. Chaewon April salah satunya.
Dilansir dari Soompi, Senin (19/4/2021), Chaewon mengatakan di awal pernyataannya bahwa dulu ia justru terbilang dekat dengan wanita bernama lengkap Lee Hyunjoo ini.
"Setelah Somin keluar dari kelompok ini, aku bekerja keras sebagai member tertua di grup, yang memperhatikan semua personel dan memastikan semua bisa akrab. Karena Hyunjoo lebih lemah secara fisik dan mental, aku bahkan lebih memperhatikannya secara khusus," tulis Chaewon April.
Baca Juga
Advertisement
Hati Nurani
Pelantun "Now or Never" ini mengatakan bahwa saking dekatnya, ibunya dan ibunda Hyunjoo bahkan saling mengontak satu sama lain.
"Aku punya buktinya," kata dia.
Ia menambahkan, "Kalau Hyunjoo punya hati nurani, aku percaya dia akan mengingat ini, dan aku yakin kebenarannya akan segera muncul."
Advertisement
Bantah Pacaran dengan Manajer
Chaewon kemudian membantah semua tuduhan yang diarahkan kepada dirinya dan April, termasuk yang menyebut bahwa ia berpacaran dengan manajer.
"[Tuduhan] perundungan, pengasingan secara sosial, perlakuan kasar, kata-kata kasar, ejekan, dan serangan terhadap karakter semuanya tak benar," tuturnya.
Tuduh Hyunjoo
Selain Chaewon, Yena juga ikut angkat bicara. Seperti Chaewon, ia juga membantah keras semua tuduhan yang dilayangkan kepada April. Ia juga balik melempar tudingan kepada Hyunjoo.
"Aku selalu merasa ada satu member yang terus membuat kami renggang. Saat sesuatu terjadi kepada kami semua, dia hanya memikirkan bahwa hanya dirinya yang hadi korban, dan bahkan saat sesuatu terjadi secara kebetulan, dia bersikap seakan kami adalah pelakunya," kata Yena.
Advertisement
Pernyataan Agensi
DSP Entertainment, agensi April dan Hyunjoo, juga sudah mengeluarkan bantahan. Mereka juga menyatakan akan menempuh jalur hukum.
"Para anggota [April] yang dirugikan juga frustrasi ingin menyampaikan kebenaran dan membuktikan bahwa mereka tak bersalah. Namun kami khawatir hal ini akan menyebabkan klaim subjektif dan tak bertanggung jawab bakal diulang-ulang tanpa menyelesaikan masalah. Jadi kami memutuskan untuk menyampaikan kebenaran secara objektif lewat pengadilan dan investigasi dari pihak berwenang," begitu pernyataan DSP.