Liputan6.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Syamsuar menyebut sejumlah masjid di berbagai lokasi belum menerapkan protokol kesehatan. Pengurus masjid tidak mengatur jarak antar jemaah dan tidak mewajibkan memakai masker serta cuci tangan.
Syamsuar juga mengaku kesal karena masih ada pihak yang beranggapan Covid-19 tidak ada atau hanya konspirasi. Apalagi hal ini disampaikan seorang ustaz di sebuah masjid di Pekanbaru.
Baca Juga
Advertisement
"Ada ustaz di Pekanbaru yang menyebut Covid-19 merupakan rekayasa Yahudi di Israel," kata Syamsuar di Balai Serindit Gubernuran, Senin siang (19/4/2021).
Syamsuar menyatakan ini tidak benar. Apalagi saat ini tidak ada negara di belahan dunia yang luput dari infeksi virus Corona.
"Bahkan Yahudi dan Israel itu juga kena, itu ceramah yang tidak benar, sehingga masyarakat menilai Covid-19 sudah hilang" kata Syamsuar.
Syamsuar meminta jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kabupaten kota di Riau memantau ceramah-ceramah ustaz di masjid. Khususnya dalam siraman rohani usai Salat Isya berjemaah.
"Perlu diwaspadai ustaz ceramahnya yang seperti itu," kata Syamsuar.
Syamsuar mengatakan, ceramah yang menyebut Covid-19 hanya rekayasa disampaikan pada Rabu pekan lalu, 14 April 2021. Dari pembelajaran itu, Syamsuar meminta ustaz untuk tidak ceramah dengan materi pembohongan.
"Jangan sampaikan yang hoaks kepada masyarakat, sampaikan yang menyejukkan, apalagi ini Ramadan," jelasnya.