Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar pasien diabetes diawali dengan kondisi kegemukan, tetapi orang kurus pun bisa mengalami diabetes.
Dalam konferensi pers virtual, Senin (19/4/2021) Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, menjelaskan selain obesitas ada beberapa faktor risiko lainnya yang bisa memicu diabetes.
Advertisement
Menurut Ketut, orang-orang berusia 40 tahun ke atas berisiko mengalami diabetes, sehingga perlu rutin memeriksa kesehatannya. Mereka yang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga pun demikian.
Selain itu, wanita dengan kadar gula darah tinggi saat hamil, meski setelah melahirkan gula darahnya kembali normal, di kemudian hari ada potensi untuk diabetes. Begitu pula dengan wanita yang melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kilogram.
“Ibu-ibu ini cenderung akan mendapatkan diabetes di kemudian hari,” ujar Ketut.
Orang-orang dengan penyakit jantung, hipertensi atau memiliki gangguan kadar lemak yang tinggi juga perlu memantau kadar gula darahnya agar tidak mengalami diabetes.
“Memang tidak semuanya gemuk, sebagian gemuk tapi juga ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan,” ungkap Ketut.
Simak Juga Video Berikut
Diabetes Pada Anak
Sama dengan orang dewasa, anak-anak yang kurus pun berpotensi mengalami diabetes. Dr. Muhammad Faizi, Sp.A(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, mayoritas diabetes yang dialami anak adalah diabetes tipe 1. Anak-anak dengan diabetes tipe 1 ini kebanyakan badannya kurus.
Sementara itu, menurut Faizi, diabetes tipe 2 umumnya dialami oleh mereka yang sudah mulai masuk usia remaja. Biasanya badan mereka cenderung gemuk.
“Yang gendut bisa kena diabet tipe 2 paling banyak, yang kurus juga bisa kena diabet yang tipe 1,” kata Faizi.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Advertisement