Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo menggelar uji coba lapangan teknologi Open RAN (Radio Acces Network) untuk meningkatkan jaringan 4G-nya di Ambon dan sejumlah lokasi di Maluku.
Uji coba lapangan Open RAN guna menghadirkan jaringan 4G berkualitas video (video-grade network) ini dilakukan sejak Maret hingga akhir April 2021. Adapun pengujian ini termasuk pembuktian konsep dan pengujian fungsional.
Advertisement
Dalam menjalankan uji coba Open RAN, Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Grup Proyek Open RAN Telecom Infra Project (TIP) dan Parallel Wireless.
Perlu diketahui, Open RAN merupakan teknologi yang mendukung antarmuka RAN untuk dioperasikan secara terbuka sehingga memungkinkan konektivitas antar perangkat keras dan lunak dari vendor telekomunikasi berbeda.
Indosat menyebut, kemampuan disaggregation dalam Open RAN diharapkan bisa makin menekan biaya penyediaan jaringan dan menjadi solusi bagi operator seluler dan pemerintah untuk memperluas jaringan 4G ke wilayah Indonesia termasuk daerah 3T.
SPV Head of Technology Strategy and Partnership Indosat Ooredoo, Kees Van Peer mengatakan, Indosat menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang melakukan uji coba lapangan Open RAN.
"Uji coba OpenRAN ini memperkokoh posisi Indosat Ooredoo sebagai pelopor penerapan inovasi teknologi terbaru untuk membangun infrastruktur teknologi lebih cepat sekaligus efisien," katanya dalam konferensi pers mengenai Open RAN yang digelar online, Senin (19/4/2021).
Lebih lanjut Kees menyebut, apa yang dilakukan tim jaringan tujuannya semata untuk menghadirkan pengalaman penggunaan yang lebih baik bagi pelanggan.
Dia mengatakan, dengan uji coba Open RAN khususnya dalam menggelar jaringan 4G berkualitas video akan memberikan kontribusi positif bagi percepatan pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia.
Uji Coba 4G di Pita Frekuensi 900MHz
Adapun uji coba lapangan Open RAN ini digelar di frekuensi 900MHz yang kini dipakai Indosat Ooredoo untuk menggelar layanan 2G dan 3G. Kees menjelaskan, dengan sifatnya teknologi yang terbuka, Indosat menggunakan pita selebar 5MHz untuk menggelar jaringan 4G yang berkualitas video.
Ambon sendiri dipilih sebagai tempat uji coba lapangan karena di sana terdapat kebutuhan untuk mengembangkan jaringan 4G namun dengan cost yang efisien.
"Uji coba dilakukan di band frekuensi 900MHz karena sesuai strategi Indosat dalam memanfaatkan spektrum, yakni di lower band spectrum untuk mendapatkan cakupan 4G yang lebih luas," kata Kees, memberikan penjelasan.
Kees juga menjelaskan hasil dari uji coba Open RAN yang dianggap sesuai dengan standar performa perusahaan.
Dalam hal ini, layanan 4G yang dihasilkan dari penerapan teknologi Open RAN mampu menghadirkan koneksi lebih cepat (waktu muat video yang lebih cepat), kualitas video lebih baik, dan tidak buffering, selain itu proses unduh dan unggah pun lebih cepat, hingga 22Mbps.
Dalam kesempatan yang sama, SPV Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan, sepanjang 2020 dan 2021 atau masa pandemi, Indosat melihat jaringan internet cepat bukan hanya diperlukan untuk hiburan tetapi juga untuk mendukung produktivitas bisnis online UMKM dan belajar mengajar siswa yang melakukan PJJ.
Advertisement
Masih Terus Mau Terus Pahami OpenRAN
Di samping menghadirkan kuota untuk mendukung kegiatan tersebut, Indosat terus mencari cara bagaimana bisa menambah cakupan dan kualitas jaringan 4G LTE untuk pelanggannya. Teknologi Open RAN pun dipilih untuk menghadirkan layanan 4G berkualitas video.
"Strategi pengembangan jaringan kami fokus pada jaringan 4G LTE demi menghasilkan video-grade network, untuk mempercepat digitalisasi," kata Steve.
Kendati hasil uji coba dari teknologi Open RAN disebut telah sesuai ekspektasi perusahaan, Kees mengatakan pihaknya masih belum akan menerapkan Open RAN.
"Masih terlalu awal untuk menerapkan Open RAN dalam skala besar, karena kini masih dalam tahap pemahaman mengenai teknologi ini agar implementasinya menjadi baik," katanya.
Teknologi Open RAN sendiri dinilai lebih efisien secara biaya, manfaat lainnya adalah jaringan fleksibel dan dapat memfasilitasi pengembangan teknologi di masa depan (5G), selain itu, juga mengakomodasi berbagai inovasi yang muncul bila ekosistem makin berkembang.
(Tin/Ysl)