Hunian Sementara untuk Warga Terdampak Gempa Malang Dibangun Bertahap

Salah satu kendala pendirian hunian sementara untuk warga terdampak gempa di Malang yakni bahan material bangunan

oleh Zainul Arifin diperbarui 20 Apr 2021, 09:17 WIB
Bangunan rumah yang ambruk rata dengan tanah di Desa Majangtengah, Dampit, Kabupaten Malang, dampak gempa yang terjadi di Malang pada Sabtu, 10 April 2021 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Penanganan pasca bencana gempa di Malang terus berjalan. Salah satu yang sedang dikerjakan sekarang ini adalah pendirian hunian sementara untuk warga terdampak gempa. Namun pengerjaannya belum bisa berjalan dengan cepat.

Sebab ada kendala mulai dari kebutuhan material bangunan sampai sumberdaya manusia yang terbatas. Menyebabkan pendirian hunian sementara untuk warga terdampak gempa di Malang berjalan perlahan.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Aprilianto, mengatakan selain fokus di dapur umum wilayah terdampak, timnya juga membantu mendirikan hunian sementara berupa rumah semi permanen di Desa Srimulyo, Dampit, Malang.

“Sementara ini akan didirikan 3 unit rumah semi permanen dulu, ukuran 4x6 meter,” kata Aprilianto di Malang, Senin, 19 April 2021.

Pendirian hunian sementara itu tidak sekaligus. Untuk tahap awal baru hendak dibangun satu unit lebih dulu. Hunian sementara itu berupa bangunan sederhana dengan predikat layak huni bagi warga terdampak gempa di Malang.

“Sekarang masih persiapan untuk satu unit, rencananya masih harus pengadaan bahan bangunannya,” ujar Aprilianto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Data Kerusakan

Seorang warga melintas di dekat rumah warga yang ambruk setelah diguncang gempa di Dusun Krajan, Majangtengah, Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021). Sejumlah rumah yang rusak berat terpaksa dirobohkan untuk meminimalisir adanya korban jika terjadi gempa susulan (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Sementara itu mengutip data terbaru yang dipublikasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, tercatat ada 8.360 rumah rusak. Rinciannya, 3.321 rumah rusak ringan, 3.144 rumah rusak sedang dan 1.895 rumah rusak berat.

Sedangkan fasilitas umum yang terdampak adalah 222 sekolah rusak, 23 fasilitas kesehatan (faskes) rusak, 210 rumah ibadah rusak dan 45 unit fasilitas umum lainnya rusak. Untuk korban jiwa ada 4 orang meninggal dunia dan 109 orang luka – luka.

Penanganan pasca bencana masih terus berjalan dengan kegiatan yang dikerjakan mulai dari pembersihan material rumah roboh, assesemen terdampak bencana dan verifikasi data kerusakan. Distribusi bantuan juga terus dilakukan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya