Masuk Angin Saat Ramadan, Sebaiknya Tetap Puasa atau Tidak?

Masuk angin dari kacamata kedokteran sesungguhnya adalah kondisi ketika tubuh terinfeksi virus common cold (batuk pilek) atau selesma.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2021, 23:00 WIB
Ilustrasi Demam dan Sakit Kepala Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Masuk angin jadi keluhan kesehatan yang umum ditemukan di Indonesia. Ketika tubuh terasa tidak enak, disertai demam atau flu, sebagian orang menyebutnya dengan masuk angin. Berdasarkan kacamata kedokteran, masuk angin sesungguhnya adalah kondisi ketika tubuh terinfeksi virus common cold (batuk pilek) atau selesma.

Lalu, ketika seseorang mengalami masuk angin di bulan Ramadan, bolehkah tetap berpuasa?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr (Cand) dr Inggrid Tania, M.Si mengatakan, orang yang tengah masuk angin boleh berpuasa atau tidak kembali pada kondisi fisik masing-masing. Menurutnya, tidak semua orang memiliki kondisi yang sama ketika mengalami masuk angin.

Ada yang mampu tetap berpuasa saat masuk angin, ada pula yang tidak. Namun, mereka yang berpuasa ketika masuk angin, umumnya turut mengonsumsi obat-obatan saat sahur dan berbuka puasa guna mengatasi masuk angin.

Jika merasa tidak kuat berpuasa saat masuk angin, Inggrid menyarankan untuk memulihkan kesehatan tubuh lebih dulu.

“Kalau dari pandangan saya, sebaiknya ketika kita masuk angin jangan berpuasa dulu, tapi pulihkan dulu kondisi tubuh kita,” ujar Inggrid  dalam sebuah acara daring baru-baru ini.

 

 

Simak Juga Video Berikut Ini


Cukupi Kebutuhan Gizi Seimbang

Kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang harus benar-benar tercukupi ketika masuk angin. Pemenuhan kebutuhan gizi semestinya dilakukan dengan makan 3 kali sehari ditambah dengan asupan 2 kali makanan selingan.

Tidak hanya asupan makan, kebutuhan tidur dan cairan tubuh juga harus tercukupi. Akan lebih baik apabila ditambah dengan asupan cairan lain seperti jus buah-buahan, jamuan-jamuan, atau obat herbal.


Berbeda dari Angina

Inggrid mengatakan masuk angin tidak sama dengan angina (angin duduk). Angina merupakan suatu kondisi dimana terjadi nyeri dada yang disebabkan karena otot jantung tidak cukup mendapat suplai oksigen.

Angin duduk juga merupakan kondisi yang menandakan adanya kelainan pada pembuluh darah jantung. Sedangkan masuk angin adalah tanda tubuh sedang dimasuki virus.

“Memang angina pektoris ini jadi suatu tanda bahwa adanya kelainan pada vakularisasi jantung, pembuluh darah jantung yang membawa oksigen ke dalam otot jantung,”

 

Penulis: Rissa Sugiarti

 


Infografis

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya