Liputan6.com, Manila - Filipina melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada penduduk berumur di bawah 60 tahun. Pengumuman yang disampaikan pemerintah Filipina pada Senin, 19 April 2021 menjadi tanda berakhirnya penangguhan sementara vaksin COVID-19 tersebut setelah adanya kasus pembekuan darah di beberapa negara .
"Manfaatnya (penggunaan vaksin AstraZeneca) daripada risiko. Hanya sebagian kecil dari populasi yang memiliki efek merugikan usai penggunaan AstraZeneca," kata Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire mengutip Channel News Asia.
Advertisement
Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, otoritas kesehatan Filipina akan merilis pedoman penggunaan vaksin AstraZeneca.
Sebelumnya, European Medicine Agency merekomendasikan untuk memasukkan pembekuan darah sebagai efek samping langka dari vaksin AstraZeneca. Terakhir, Kanada melaporkan kasus kedua pembekuan darah yang langka dengan trombosit rendah setelah vaksinasi dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca dalam sepekan.
Meskipun kasus tersebut terjadi, Kanada masih merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Indonesia, belum ada laporan kasus pembekuan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca.
Simak Juga Video Berikut
Kasus COVID-19 di Filipina
Filipina termasuk salah satu negara yang masih berjuang melawan COVID-19 di Asia Tenggara. Dari 108 juta penduduk berbahasa Tagalog ini, sudah 1,5 juta dosis vaksin disuntikkan. Sekitar 86 persen diantaranya adalah dosis pertama.
Berdasarkan data per 19 April 2021, sudah ada 945.745 kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Angka kematian karena infeksi virus SARS-CoV-2 ada 16 ribuan.
Advertisement