Pefindo Raih Mandat Pemeringkatan Obligasi Rp 45,3 Triliun

Pefindo mencatat penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) baru obligasi paling mendominasi karena nilai mencapai Rp16,33 triliun.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 19 Apr 2021, 23:43 WIB
Ilustrasi obligasi

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebut, terdapat mandat dari 39 perusahaan terkait pemeringkatan obligasi atau surat utang per 15 April 2021.

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih menyebut, total nilai obligasi terkait mandat yang diberikan mencapai Rp45,3 triliun.

"Mandat yang diterima Pefindo ada Rp45,3 triliun yang mungkin akan diterbitkan dalam satu tahun ke depan. Ini bervariasi yang kalau sektor tapi kalau perusahaan secara total ada 39," ujar dia secara virtual, Senin (19/4/2021).

Dalam pemaparannya, Niken menyebut, penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) baru paling mendominasi karena nilai terkait hal ini mencapai Rp16,33 triliun.

"Namun dari sisi surat utang masih dari PUB baru ya, jadi untuk PUB tahap satu Rp16,3 triliun. Kemudian kalau dari sisi obligasi itu Rp7,3 triliun," ujarnya.

Untuk PUB tahap selanjutnya Rp6,5 triliun, sedangkan Medium Term Loan (MTN) sebesar Rp4,5 triliun. Terkait mandat penerbitan sukuk, Niken mengaku nilainya mencapai Rp7,9 triliun, sekuritisasi Rp2,4 triliun, dan Surat Berharga Komersial (SBK) Rp300 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sektor Multifinance Paling Banyak Terbitkan Obligasi

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait sektor, Niken menyebut, multifinance menjadi perusahaan terbanyak yakni rencana emisi Rp5,80 triliun dari 4 perusahaan.

"Terkait nilai industri pembiayaan memiliki rencana emisi terbesar yakni Rp6,30 triliun dari 3 perusahaan, lalu multifinance, serta sektor kosntruksi dengan rencana emisi Rp5,50 trilun dari 3 perusahaan," ujarnya.

Selanjutnya terdapat sektor industri bubur kertas dan tisu dengan nilai Rp4,30 triliun dari 1 perusahaan, sektor properti Rp2,75 triliun dari 4 perusahaan serta sektor bandara Rp2,73 triliun dari 1 perusahaan.

"Untuk jenis institusi dan besaran nilai emisi, perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan entitas anaknya memlikiki rencana emisi lebih besar yakni Rp23,13 triliun dari 16 perusahaan, sedangkan non-BUMN rencananya Rp22,14 triliun dari 23 perusahaan," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya