Liputan6.com, Kendari - Sebuah kapal terbakar dan karam di Selat Buton, Senin (19/4/2021) sekitar pukul 21.00 Wita. Kapal tersebut diketahui merupakan KM Puti Raja, berlayar dari Pelabuhan Yapale Pulau Misool Selatan Kabupaten Raja Ampat, menuju Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Keempat korban terdiri dari, seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat bernama Ken Wiedenhoeft (84). Tiga orang WNI, Josephine (67) wanita sekaligus kapten dan pemilik kapal. Dua sisanya, Benny Raiwaki (56) dan Jalil Loji (33) berstatus sebagai kru mesin.
Menurut Yusuf (29), saksi di dekat lokasi kejadian kapal terbakar, mengatakan, dia dan rekan-rekannya melihat kapal sejenis perahu layar seperti pinisi mengeluarkan asap dari kejauhan. Posisinya, berada di tengah Selat Buton.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Yusuf, kapal mulai terlihat terbakar sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu, bagian depannya sudah mengeluarkan kepulan asap tebal.
"Nelayan di pesisir Pelabuhan Tampo Kabupaten Muna beramai-ramai langsung menuju kapal," kata Yusuf.
Dia melanjutkan, beberapa kapal nelayan di sekitar lokasi kemudian berupaya menyelamatkan keempat orang penumpang dan nahkoda. Sekitar pukul 21.00 Wita, kapal berangsur-angsur karam usai nyaris jadi abu.
Menurut keterangan nakhoda Kapal Yacht Puti Raja, Josephine, mereka meninggalkan kapal terbakar tanpa membawa dokumen apapun. Keempatnya, hanya mampu menyelamatkan sedikit barang dari kapal.
Saat ini, keempat penumpang kapal terbakar dievakuasi menuju Pelabuhan Bungkutoko Kendari oleh sebuah kapal angkutan umum, KM Jetliner. Meskipun sempat shock, keempat korban dalam keadaan selamat dan dalam perawatan KM Jetliner.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Proses Evakuasi
Awalnya, informasi kecelakaan kapal, menyebar setelah Mualim KM Jetliner mendapatkan panggilan darurat dari kapal terbakar pada posisi lintang 04 0 35.998" S dan Bujur 122 0 46.647" E (Selat Buton).
Saat itu, lokasi Jetliner dengan lokasi KM Puti Raja yang terbakar berjarak 5,5 mil laut. Menurut rilisnya Nahkoda KM Jetliner, Alamsyah Halauwet yang dikirim di Kantor SAR Kendari, posisi lintang kapal berada di Lintang 04 0 35.998" S dan Bujur 122 0 46.647" E (Selat Buton) dengan jarak 5,5 NM.
"Laporan berasal dari Mualim, kemudian diteruskan ke nahkoda," ujarnya.
Evakuasi KM Jetliner terhadap kapal terbakar mulai dilakukan sekitar 17.25 Wita. KM Jetliner berkoordinasi dengan kapal-kapal lain disekitamya. Saat itu ada beberapa kapal diantaranya, MT. Syafiah, KM. Yamdena dan LCT Super 188, yang terlebih dahulu tiba dilokasi.
Pukul 17.45 LT KM Jetliner tiba dilokasi dan bermanuver mendekati tempat kejadian dan berkoordinasi dengan LCT Super 188 yang memberi pertolongan pertama.
Sekitar pukul 18.15 Witam, korban berjumlah 4 orang berhasil dievakuasi LCT Super 188. Kemudian sekitar pukul 18.25 Wita, mengunakan perahu nelayan korban dibawa ke atas KM .Jetliner untuk perawatan medis.
"Selanjutnya setelah dipastikan jumlah crew dari kapal tersebut (sesuai dengan keterangan Nakhoda kapal terbakar Yatch Puti Raja) KM Jetliner melanjutkan perjalanan menuju Kendari," tulis Nahkoda dalam rilisnya.
Advertisement