Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, mengatakan bahwa Kemendag akan selalu mendorong ekspor produk usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia memasuki pasar global. Salah satunya, dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional.
"Kemendag tidak akan berhenti mendukung dan mendorong ekspor produk UKM Indonesia melalui berbagai langkah dan kebijakan, termasuk dengan memanfaatkan berbagai perjanjianperdagangan internasional," jelas Jerry dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa (20/4/2021).
Advertisement
Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan kepada Kemendag untuk mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan internasional dengan negara-negarapotensial sebagai agenda prioritas. Hal ini karena Indonesia sedang bertransformasi menjadi negara penghasil produk-produk bernilai tinggi, yang membutuhkan pasar-pasar baru di luar negara tradisional/mitra dagang utamanya.
"Saat ini Indonesia telah menyelesaikan 23 perjanjian perdagangan internasional. Para pelaku UKM dapat memanfaatkan secara optimal berbagai kemudahan dan fasilitas dari perjanjian yang telah disepakati dengan negara-negara mitra dagang. Segala manfaat yang didapat dari perjanjian perdagangan tersebut, akan mempermudah para pelaku UKM dalam mengekspor produk-produknya ke mancanegara," jelas Jerry.
Para pelaku UKM, lanjut Jerry, juga dapat memanfaatkan Free Trade Agreement (FTA) Center dalam mengenalkan produknya ke mancanegara. Saat ini, Kemendag memiliki lima FTACenter yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, danMakassar.
FTA Center disebut dapat menjadi instrumen para pelaku UKM dalam mempromosikan produknya ke dunia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peran FTA Center
FTA Center berperan memberikan pelayanan konsultasi, edukasi, serta advokasi tentang perjanjianperdagangan bebas. FTA Center mendorong dunia usaha memahami dan memanfaatkan FTA untuk mengembangkan usaha dan menembus pasar global.
Selain itu, Kemendag juga memiliki 46 perwakilan perdagangan di luar negeri seperti Atase Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Konsul Perdagangan, Kantor Dagang danEkonomi, serta Duta Besar di WTO.
Para pelaku UKM dapat menghubungi para perwakilan perdagangan Indonesia yang bertugas mempromosikan produk Indonesia. Selain itu, para perwakilan perdagangan juga bertugas menyelenggarakan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) dengan buyers di luar negeri.
Direktorat Jenderal PEN Kemendag sendiri, juga memiliki program pelatihan ekspor yang diselenggarakan oleh BalaiBesar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia. Pada pelatihan ekspor tersebut, para pelakuusaha akan mendapatkan bimbingan seperti membuat desain dan memilih kemasan produk yang diminati pasar global saat ini.
"Sehingga, produk Indonesia tidak kalah dari produk-produk negaralain," tutur Jerry.
Dirjen PEN Kasan, menambahkan bahwa saat ini jenis produk UKM Indonesia yang dieskpor diantaranya adalah furnitur, perabotan, produk perikanan, barang rajutan, dan buah-buahan.
Adapun beberapa daerah asal produknya dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Bali.
"Dengan pemanfaatan berbagai kebijakan, termasuk pemanfaatan perdagangan internasional secara maksimal, semoga makin melebarkan cakupan pasar ekspor dan jenis barang produk-produk Indonesia," kata Kasan.
Advertisement