Liputan6.com, Surabaya - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Bambang Purwanto mengungkapkan, berolahraga selama puasa Ramadan dapat meningkatkan imunitas tubuh.
"Kuncinya ada di pengaturan keseimbangan energi dan aktivitas. Menjalankan puasa dan salat tarawih sebagai aktivitas fisik saja kalau rutin dilakukan 30 hari, imunitas pasti naik,” ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Advertisement
Alumnus Unair yang akrab disapa Bambang ini mengatakan, banyak manfaat yang akan didapat ketika berolahraga. Di antaranya seperti mengembalikan keseimbangan metabolisme hingga merawat kesehatan reproduksi.
"Jika tepat, olahraga juga dapat menguatkan jantung. Terutama mengembalikan stabilitas tekanan darah," ucapnya.
Walau begitu, lanjut Bambang, perlu persiapan yang baik sebelum melakukan aktivitas fisik selama puasa Ramadan. "Salah satunya yaitu memerhatikan jumlah asupan nutrisi dan jenis olahraga yang dilakukan," ujarnya.
Sebelum mulai berolahraga, Bambang menegaskan agar memerhatikan keseimbangan antara jumlah asupan nutrisi dengan aktivitas fisik yang akan dijalani. Sebab, tubuh harus tetap memiliki keseimbangan antara apa yang didapat dan dikeluarkan.
"Kalau memang besok misalnya ingin berolahraga, ya malam ini mulai dari buka sampai sahur kalau bisa asupan makan ditambah," ucap Bambang.
Olahraga Rasional
Bambang menjelaskan, olahraga harus dilakukan secara rasional. Misalnya lupa tidak sahur, maka sebaiknya tidak melakukan aktivitas olahraga yang terlampau berat.
Selain itu, Bambang juga menyarankan untuk memilih aktivitas fisik yang sedang. Artinya mengurangi intensitas olahraga yang biasa dilakukan di luar puasa.
"Ketika ingin berolahraga, lihat dulu kondisinya, mampu atau tidak. Misalnya, kalau terbiasa main futsal satu jam, maka selama puasa bisa dikurangi jadi 30 menit saja," ujarnya.
Advertisement