Liputan6.com, Jakarta - Pulau Nias dan Sumatera Utara bagian barat pagi ini, Selasa (20/4/2021) pukul 06.58.22 WIB diguncang gempa tektonik dengan magnitudo update 6,1. Episenter gempa terletak di laut pada jarak 140 km arah baratdaya Nias, dengan kedalaman hiposenter 16 km.
Menurut Kepala Bidang Mitigasi gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa dangkal ini terjadi karena dipicu oleh adanya deformasi/patahan di zona sumber gempa di luar zona subduksi atau yang populer disebut sebagai outer rise zone, dengan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).
Advertisement
"Episenter gempa baratdaya Nias ini di peta tampak berada di luar zona subduksi. Inilah yang menjadi ciri gempa outerrise. Gaya tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional atau menekan tapi gaya ektensional atau tarikan karena merupakan zona bending (regangan)," terang Daryono kepada Liputan6.com, Selasa (20/4/2021).
Dia menerangkan, outer rise merupakan zona gempa yang selama terabaikan, karena memang lebih populer zona sumber gempa megathrust.
"Meskipun terabaikan tetapi tidak kalah berberbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami seperti halnya pada kasus Tsunami Selatan Jawa pada 1921 dan Tsunami Sumbawa yang destruktif Sumbawa pada 1977," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tidak Merusak
Gempa pagi ini, Daryono melanjutkan, tempaknya tidak berdampak merusak, karena skala intenitas gempa baru mencapai III MMI di Nias, dan beberapa daerah di Sumatera Utara bagian barat mencapai II MMI.
Biasanya kerusakan akibat gempa terjadi bilamana dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI.
Advertisement