Jurnalis Jepang Ditangkap Rezim Militer Myanmar dengan Tuduhan Berita Palsu

Jurnalis freelance di Jepang ditangkap oleh rezim militer Myanmar karena dituduh menyebarkan berita palsu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Apr 2021, 11:04 WIB
Para pengunjuk rasa mengumpulkan ban untuk menambah api yang dipasang selama unjuk rasa menentang kudeta militer di kota Tarmwe di Yangon, Myanmar (27/3/2021). (AP Photo)

Liputan6.com, Yangon - Seorang jurnalis freelance asal Jepang, Yuki Kitazumi, ditangkap oleh rezim militer Myanmar atas tuduhan menyebar berita palsu. Ia ditangkap di Yangon pada Minggu 18 April.

Kedutaan Besar Jepang di Myanmar berkata, Kitazumi dikirim ke penjara. Kondisinya disebut tidak terluka.

Dilaporkan Kyodo, Selasa (20/4/2021), Kitazumi meliput protes-protes terhadap kudeta militer 1 Februari. Ia pun aktif memposting situasi di Myanmar melalui media sosial.

Yuki Kitazumi sempat ditahan oleh pasukan keamanan pada 26 Februari lalu, namun dilepaskan.

Kedubes Jepang berkata Kitazumi ditahan di Yangon. Di lokasi itu, para tahanan politik Myanmar juga dipenjara.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Tuntutan Pemerintah Jepang

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga melambaikan tangan saat berjalan setibanya di Istana Kepresidenan, di Hanoi, Vietnam, Senin (19/10/2020). Yoshihide Suga melakukan kunjungan resmi ke Vietnam hingga 20 Oktober 2020. (AP Photo/Minh Hoang, Pool)

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, telah mengetahui masalah ini. Kedubes disebut sedang berupaya menggali informasi tentang kondisi Kitazumi.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi warga-warga Jepang di negara itu," jelas Suga kepada reporter.

Berdasarkan postingan di medsos, Kitazumi tampak mengangkat tangan dan berlutut ketika pasukan keamanan membawa kardus-kardus dari rumahnya.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Sato, turut menuntut pemerintah Myanmar agar melepaskan jurnalis itu secepatnya.

Netizen lokal turut mendukung agar Kitazumi segera dilepaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya