Liputan6.com, Jakarta Gerhana Matahari adalah salah satu fenomena alam yang langka. Dibandingkan dengan gerhana Bulan, gerhana Matahari lebih jarang terjadi.
Pada 2021, gerhana Matahari akan terjadi pada 10 Juni. Jenisnya adalah gerhana Matahari cincin yang juga disebut "cincin api".
Advertisement
Gerhana ini terjadi ketika bulan melintas di antara Matahari dan Bumi tetapi tidak sepenuhnya menutupi Matahari, menciptakan cincin (api) yang bersinar di sekitar bayangan. Gerhana annular khusus ini hanya akan terlihat di Kanada utara, Greenland dan Rusia, menurut NASA.
Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut ini adalah pengertian dari gerhana Matahari dan berbagai jenisnya serta bahayanya, yang dirangkum dari berbagai sumber:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengertian Gerhana Matahari
Pengertian gerhana Matahari adalah suatu keadaan di mana pada waktu Matahari menyinari Bumi, Matahari tersebut tiba-tiba tertutupi oleh Bulan yang juga berotasi mengelilingi Bumi. Dengan kata lain gerhana Matahari adalah kejadian di mana Matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus.
Sehingga, pada saat terjadinya gerhana Matahari, kondisi Bumi akan cenderung gelap. Meskipun gerhana Matahari ini terjadi pada pagi hari, siang hari atau sore hari, namun kondisi Bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya Matahari yang menyinari bumi.
Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya peristiwa gerhana Matahari. Namun, gerhana Matahari tersebut biasanya hanya dapat dilihat di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan saat menutupi Matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja.
Meskipun hanya beberapa menit, namun momen berharga ini seringkali disambut meriah oleh banyak orang. Karena orang-orang hanya akan menemukan gerhana Matahari ini sekitar puluhan bahkan ratusan tahun mendatang. Gerhana Matahari merupakan momen langka yang selalu disambut meriah oleh siapa saja yang akan melihatnya.
Advertisement
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus. Hal ini karena Bumi berevolusi mengitari Matahari, dan Bulan yang berkedudukan sebagai satelit Bumi bergerak mengitari Bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi Bulan.
Karena sama- sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu garis lintasan yang lurus.
Gerhana Matahari terjadi saat Bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan lebih kecil dari Matahari, Bulan dapat menutupi Matahari karena Bulan lebih dekat ke Bumi dibanding Matahari.
Ketika Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar, bayangan Bulan jatuh di Bumi menutupi Matahari. Bayang-bayang Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi memiliki dua bagian yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra).
Penduduk Bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat Matahari, karena seluruh sumber cahayanya ditutupi Bulan. Sementara mereka yang berada di daerah yang dilalui penumbra, masih dapat melihat sebagian sinar Matahari.
Jenis-Jenis Gerhana Matahari
Secara umum, gerhana Matahari juga memiliki jenis-jenis yang dapat kita ketahui. Gerhana Matahari dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan proses terjadinya gerhana Matahari tersebut.
Secara umum, gerhana Matahari dapat dibedakan menjadi empat jenis. Hal ini di dasarkan pada fase-fase terjadinya gerhana Matahari. Empat jenis gerhana Matahari ini akan saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jenis- jenis gerhana Matahari:
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Pada saat fase tersebut, piringan Bulan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan juga piringan Bulan sendiri bisa berubah- ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak Bumi dengan Bulan dan juga jarak Bumi dengan Matahari.
2. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana Matahari sebagian akan terjadi apabila pada saat itu Bulan di saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan Matahari saja. Pada fase tersebut, gerhana ini selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. Maka dari itu disebut dengan gerhana Matahari sebagian.
3. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari cincin merupakan gerhana Matahari yang terjadi apabila Bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan Bulan lebih kecil daripada piringan Matahari.
Sehingga ketika pringan Bulan berda di depan piringan Matahari, tidak semua piringan Matahari akan tertutup oleh piringan dari Bulan. Dan bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan ini berada di sekeliling piringan Bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Hal itulah sebabnya gerhana ini dinamakan gerhana Matahari cincin.
4. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari hibrida merupakan jenis gerhana Matahari yang bergeser antara gerhana Matahari total dan juga gerhana Matahari cincin. Pada saat titik tertentu di permukaan Bumi, gerhana ini akan muncul sebagai gerhana Matahari total, sementara pada titik- titik lain muncul sebagai gerhana Matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.
Advertisement
Bahaya Gerhana Matahari
Apabila kita melihat secara langsung ke fotosfer Matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya beberapa detik akan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina mata. Hal tersebut diakibatkan karena fotosfer akan memancarkan radiasi tinggi sehingga kerusakan yang dapat ditimbulkan akan dapat menyebabkan katarak hingga kebutaan.
Panjang gelombang radiasi sinar Matahari yang sampai ke permukaan Bumi dapat berkisar antara ultraviolet (lebih dari 290 nm) hingga sepanjang gelombang radio. Padahal, kemampuan jaringan mata manusia hanya dapat menerima sinar Matahari sekitar 380-1400 nm.
Oleh sebab itu, disarankan bagi Anda untuk mengamati gerhana Matahari dengan memakai pelindung mata khusus atau menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Tidak disarankan menggunakan kacamata hitam karena tidak dapat menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.