Duterte Kerahkan Kapal Militer Filipina ke Laut China Selatan Klaim SDA Strategis

Presiden Filipina telah menghadapi kritikan yang menyebut dirinya lembek dengan menolak menekan China untuk mematuhi putusan arbitrase.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2021, 14:56 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (tengah) menyampaikan pidato di Istana Presiden Malacanang, Manila, Kamis (12/3/2020). Duterte mengumumkan lockdown untuk Kota Manila demi mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Richard Madelo/Malacanang Presidential Photographers Division via AP)

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Senin (19/4) mengatakan siap mengirim kapal-kapal militernya ke Laut China Selatan.

Hal itu dilakukan untuk "mengajukan klaim" atas sumber-sumber minyak dan mineral di suatu wilayah strategis yang disengketakan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (20/4/2021).

Presiden Filipina telah menghadapi kritikan yang menyebut dirinya lembek dengan menolak menekan China untuk mematuhi putusan arbitrase.

Merespon kritikan itu, dia mengatakan akan meyakinkan publik bahwa dia akan mengklaim sumber-sumber daya negara seperti minyak dan mineral di Laut China Selatan.

"Saya tidak tertarik dengan perikanan. Saya pikir tidak ada cukup banyak ikan untuk diperebutkan. Tapi ketika kami siap menambang, ketika kami siap menggali apapun yang ada di perut Laut China Selatan, minyak kami, ketika itulah saya akan mengerahkan kapal-kapal abu-abu kesana untuk menegaskan klaim," kata Duterte dalam pidato malam hari.

"Apabila mereka mulai mengebor minyak di sana, saya akan katakan kepada China, apakah itu bagian dari perjanjian kita? Apabila itu bukan bagian dari perjanjian, saya juga akan mengebor minyak di sana," tambahnya, meski Duterte menekankan lagi bahwa dia ingin Filipina tetap bersahabat dengan Beijing.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Janji China ke Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi tahu puluhan polisi yang berada di hadapannya bahwa mereka akan diawasi. (Ted Aljibe/AFP)

Duterte telah berusaha membangun aliansi dengan China dan enggan mengonfrontasi pemimpin negara itu.

China telah berjanji akan memberi Filipina pinjaman dan investasi sebesar miliaran dolar, kebanyakan belum terwujud.

Kedutaan China di Manila belum segera berkomentar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya