Riau Catat Angka Kematian karena Covid-19 Tertinggi di Sumatera

Provinsi Riau mencatat angka kematian akibat Covid-19 tertinggi dibanding provinsi lainnya di Pulau Sumatera.

oleh M Syukur diperbarui 20 Apr 2021, 22:00 WIB
Petugas medis yang menangani pasien Covid-19 di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Provinsi Riau mencatatkan rekor angka kematian terbanyak di Pulau Sumatra akibat Covid-19. Per 19 April 2021, nyawa melayang karena Covid-19 di Riau mencapai 966 orang, di mana jumlah itu bakal bertambah karena masih banyak pasien bergejala berat dirawat.

Pemerintah Provinsi Riau langsung melakukan pertemuan dengan pihak terkait dari Senin pagi, 19 April 2021, kemudian berlanjut pada Selasa siang, 20 April 2021. Agendanya sama yaitu membahas rencana menekan angka kematian dan mencegah banyaknya pasien baru.

Gubernur Riau Syamsuar mengakui daerah yang dipimpinnya paling tinggi di Pulau Sumatera untuk kasus kematian karena Covid-19. Dia menyebut ada beberapa penyebab sehingga pasien tidak terselamatkan.

"Pasien yang datang ke rumah sakit itu sudah bergejala berat atau terlambat ditangani secara medis," kata Syamsuar.

Biasanya, tambah Syamsuar, pasien terkonfirmasi lebih memilih menjalani isolasi mandiri di rumah. Padahal sudah ada fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:


Terlambat Ditangani

Selama di rumah, gejala pasien terkonfirmasi kian memburuk. Barulah pihak keluarga membawa ke rumah sakit tapi gejalanya sudah berat dan akhirnya meninggal dunia.

"Bukan karena obat, kalau obat di Riau persediannya ada, masalahnya itu terlambat dibawa ke rumah sakit," ucap Syamsuar.

Syamsuar juga meminta rumah sakit di kabupaten untuk segera merujuk pasien gejala berat ke Pekanbaru jika tak tertangani.

"Percepatan soal penanganan, nanti akan ada rapat teknis antara rumah sakit soal ini," jelas Syamsuar.

Terkait ketersediaan ruangan, Syamsuar menyatakan di Riau masih banyak. Dia menyebut saat ini ruangan ICU tingkat keterisiannya 48 persen dan isolasi fasilitas pemerintah 53 persen.

"Masih banyak tapi kita tidak ingin angka bertambah, kalaupun bertambah sedikit," kata Syamsuar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya