Liputan6.com, Madrid- European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa menjadi pembahasan panas sejak Senin (19/4/2021). Bos Real Madrid, Florentino Perez mengumumkan soal bakal bergulirnya European Super League.
European Super League disinyalir bisa menjadi penyelamat sepak bola. Soalnya klub yang mengikuti ESL bisa mendapatkan hadiah uang tiga kali lipat dari yang didapatkan di Liga Champions saat ini.
Advertisement
Bak bom atom yang meledak, ESL ini membuat marah UEFA dan FIFA. Klub dan pemain yang mengikuti European Super League diancam tidak bisa mengikuti semua agenda UEFA dan Piala Dunia.
UEFA pun membalas pengumuman ini dengan mengeluarkan format baru Liga Champions. Toh, ini tak membuat bos European Super League Florentino Perez bergeming.
"UEFA membuat format baru yang sejujurnya saya tak mengerti. Ini juga tak akan menambah pendapatan yang bisa menyelamatkan sepak bola," ujar presiden Real Madrid itu.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini
Selamatkan Klub
Perez menegaskan ide ini muncul karena ingin menyelamatkan klub dari kehancuran. Pandemi Covid-19 sudah membuat klub kehilangan pendapatan.
"Klub terbesar di Inggris, Italia dan Spanyol harus mencari solusi dari masalah pelik yang kami hadapi," ujarnya.
"UEFA bilang mereka rugi 5 miliar euro. Di Real Madrid kami punya anggaran 800 juta euro. Kami sudah rugi 400 juta euro dalam dua musim."
Perez berjanji akan bicara kepada UEFA dan FIFA untuk membahas soal ini. Dia heran mengapa kedua otoritas dunia itu sangat marah.
Advertisement
Ditentang
Janji manis Perez tak disetujui Jurgen Klopp, pelatih Liverpool. Dia heran mengapa duel Liverpool vs Real Madrid dalam 10 tahun ke depan bisa dianggap sebagai hal menarik.
"Buat saya, Liga Champions itu sudah Super League, dimana Anda tak akan jumpa tim itu-itu lagi," ujarnya.
"Tentu ekonomi itu penting, tetapi mengapa kita membuat sebuah sitem dimana Liverpool terus-terusan jumpa Real Madrid dalam 10 tahun terakhir? Siapa yang ingin lihat itu setiap tahun," ujarnya.