Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyampaikan, pemberian vaksinasi bagi pekerja seni bisa dengan beberapa jalur.
"Pertama, melalui asosiasi profesi pekerja seni yang nantinya mendata anggotanya. Kedua bisa melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang nantinya akan dijadwalkan Dinas Kesehatan setempat untuk mendapatkan vaksinasi,” terangnya dalam acara Dialog Produktif bertema Gerak Aktif Pemerintah Vaksinasi Pekerja Seni, yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Selasa (20/4).
Advertisement
Vaksinasi COVID-19 bagi pekerja seni di Jakarta ini difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) guna menghidupkan kembali bisnis di sektor ekonomi kreatif. Upaya tersebut diharapkan pada akhirnya juga bisa memicu sektor perekonomian lainnya.
Menurut keterangan Siti Nadia, vaksinasi para pekerja seni memang sudah termasuk dalam perhitungan 17 juta pekerja publik yang menjadi target vaksinasi tahap kedua.
“Sehingga ini tidak mengganggu pelaksanaan vaksinasi bagi golongan lansia,” terangnya.
Siti Nadia menjelaskan, para pekerja seni didorong untuk mendapatkan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi besar seperti di Istora.
"Sehingga fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas fokus melayani vaksinasi lansia,” terang Siti Nadia, mengutip keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
Simak Juga Video Berikut Ini
Ada Lebih dari 60 Ribu Pekerja Seni yang Terdata
Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenpareraf Henky Manurung, menyampaikan ada 60 ribuan pekerja seni dan hampir 50 ribuan pekerja ekonomi kreatif yang terdata. “Kami sudah informasikan dan kondisikan agar Dinas Pariwisata mensuplai data peserta. Harapannya ini nanti jadi data kita bersama,” terangnya.
“Dengan melaksanakan vaksinasi pada sektor ekonomi kreatif ini, akan menambah keyakinan pelaku ekonomi bahwa sektor ini aman. Selain itu tingginya minat pelaku usaha ekonomi kreatif untuk vaksinasi juga suatu pertanda positif,” pungkas Henky Manurung.
Sementara itu, terkait dengan ketersediaan vaksin, Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma, menyebutkan untuk mencapai herd immunity, kebutuhan vaksinnya mencapai 426 juta dosis.
“Kemarin sudah datang kembali Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 6 juta dosis, totalnya kini ada 59,5 juta dosis dari komitmen 140 juta dosis vaksin dari Sinovac,” ujarnya.
Dengan kedatangan vaksin tersebut, suplai dari Bio Farma bisa mencukupi untuk melaksanakan vaksinasi tahap kedua, “Kami juga sudah mendistribusikan 20 juta dosis ke seluruh Indonesia sejauh ini dan angka vaksinasi hingga saat ini mencapai 17 juta dosis. Kita masih ada stoksebanyak 15 juta dosis lagi yang menunggu slot rilis dari Badan POM,” terang Bambang Heriyanto.
Advertisement