Liputan6.com, Jakarta: Lembaga pemeringkat dari Jepang, Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCR) kembai menegaskan peringkat Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB- dengan kondisi stabil (stable outlook).
Dalam siaran persnya 13 Nopember 2012 JCR menyatakan ada faktor-faktor kunci yang mendukung keputusan penegasan stabilnya sovereign credit rating Indonesia.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan JCR itu seperti dikatakan Kepala Grup Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi A. Johansyah dalam siaran pers yang dikutip Rabu (14/11/2012) adalah:
1. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang didukung oleh permintaan domestik yang solid.
2. Beban utang publik yang rendah sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang berhati-hati.
3. Peningkatan cadangan devisa sebagai buffer terhadap external shocks.
Secara lebih rinci, analis JCR menyatakan bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan kestabilan makroekonomi dan kesehatan fiskal ditengah pertumbuhan ekonomi yang moderat pada tahun yang akan datang.
Selain itu, untuk lebih memperkuat ketahanan terhadap ketidakpastian kondisi eksternal, meningkatkan kepercayaan internasional, dan mendorong potensi pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus melakukan perbaikan dalam hal investasi, lingkungan bisnis, dan melakukan reformasi struktural termasuk mengurangi tingkat subsidi pemerintah.
"Afirmasi peringkat tersebut, menunjukkan pengakuan bahwa perekonomian Indonesia masih tercatat sebagai salah satu ekonomi yang paling stabil dalam hal mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Namun hal ini harus tetap menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi guna memperoleh pencapaian yang lebih baik lagi," kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution dalam keterangan tertulisnya menanggapi peringkat tersebut.
Penegasan kondisi ekonomi yang stabil juga sebelumnya pernah dilakukan JCR pada tanggal 24 Agustus 2012. Pada saat itu JCR mengafirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook.(IGW)
Dalam siaran persnya 13 Nopember 2012 JCR menyatakan ada faktor-faktor kunci yang mendukung keputusan penegasan stabilnya sovereign credit rating Indonesia.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan JCR itu seperti dikatakan Kepala Grup Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi A. Johansyah dalam siaran pers yang dikutip Rabu (14/11/2012) adalah:
1. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang didukung oleh permintaan domestik yang solid.
2. Beban utang publik yang rendah sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang berhati-hati.
3. Peningkatan cadangan devisa sebagai buffer terhadap external shocks.
Secara lebih rinci, analis JCR menyatakan bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan kestabilan makroekonomi dan kesehatan fiskal ditengah pertumbuhan ekonomi yang moderat pada tahun yang akan datang.
Selain itu, untuk lebih memperkuat ketahanan terhadap ketidakpastian kondisi eksternal, meningkatkan kepercayaan internasional, dan mendorong potensi pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus melakukan perbaikan dalam hal investasi, lingkungan bisnis, dan melakukan reformasi struktural termasuk mengurangi tingkat subsidi pemerintah.
"Afirmasi peringkat tersebut, menunjukkan pengakuan bahwa perekonomian Indonesia masih tercatat sebagai salah satu ekonomi yang paling stabil dalam hal mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Namun hal ini harus tetap menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi guna memperoleh pencapaian yang lebih baik lagi," kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution dalam keterangan tertulisnya menanggapi peringkat tersebut.
Penegasan kondisi ekonomi yang stabil juga sebelumnya pernah dilakukan JCR pada tanggal 24 Agustus 2012. Pada saat itu JCR mengafirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook.(IGW)